Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penyebab Mundurnya Pasukan Israel dari Jabalia yang Beriring Kematian Dua Tentara IDF

IDF memutuskan menarik mundur pasukannya dari Jabalia karena menerima pukulan hebat dan tidak dapat bertahan.

khaberni/HO
Dua tentara Israel yang tewas dalam pertempuran terbaru di Jalur Gaza, yaitu Sersan. Kelas Satu (res.) Adar Gavriel, 24, dari Batalyon 6828 Brigade Bislamach, dari Kaisarea dan Sersan. Yehonatan Elias, 20, dari unit pengintaian Brigade Givati, dari Yerusalem.IDF memutuskan untuk menarik mundur pasukannya dari Jabalia, Gaza Utara. Analis menilai keputusan ini lantaran IDF menerima kerugian besar dari jumlah personel dan peralatan tempur di sana. 

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri AS Lloyd Austin telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Israel Yoav Gallant mengenai perlunya mempertahankan peningkatan aliran bantuan.

Austin juga menyinggung pentingnya membuka perlintasan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza.

Sementara itu, juru bicara Kemenlu AS Vedant Patel berujar, pemerintah AS kini terlibat dalam diplomasi untuk membuka sebanyak mungkin perlintasan.

Patel mengatakan, sudah ada kenaikan dalam hal operasi militer di sepanjang Koridor Philadelphia di Rafah. Akan tetapi, dia menyebut AS belum melihat adanya “operasi militer besar-besaran”.

AS, kata dia, akan terus memantau situasi di Rafah. Patel tidak menjelaskan hal apa yang akan dianggap sebagai operasi militer besar.

Adapun juru bicara Kemenhan AS Sabrina Singh menyebut, operasi udara Israel amat berlainan dengan operasi militer darat.

“Ada cara-cara untuk melakukan serangan bertarget dari udara,” kata Singh.

“Ada terlalu banyak korban sipil baik karena serangan dari operasi darat ataupun dari udara.”

Singh berujar, AS ingin melihat warga sipil di Gaza terlindungi.

“Kami ingin melihat mereka pindah ke area yang aman,” ujarnya.

“Namun, saya ingin memastikan bahwa kami tidak sedang menyatukan dua hal yang berbeda.”

Sama seperti Patel, Singh juga menyebut AS belum melihat adanya manuver Israel berskala besar di Rafah.

“Kami terus melihat bahwa operasi itu memiliki cakupan terbatas,” ucap dia.

(oln/khbrn/*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved