Konflik Palestina Vs Israel
Penyebab Mundurnya Pasukan Israel dari Jabalia yang Beriring Kematian Dua Tentara IDF
IDF memutuskan menarik mundur pasukannya dari Jabalia karena menerima pukulan hebat dan tidak dapat bertahan.
Penyebab Mundurnya Pasukan Israel dari Jabalia yang Beriring Kematian Dua Tentara IDF
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan strategi geopolitik dari Yordania, Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, Kamis (30/5/2024) menganalisis penyebab mundurknya pasukan tentara pendudukan Israel (IDF) dari kamp Jabalia, Gaza Utara.
Seperti diketahui, setelah menarik mundur pasukan paratroopers (penerjun payung), IDF juga menarik sejumlah besar pasukannya dari berbagai unit dari Jabalia.
Baca juga: Pasukan Israel Mundur dari Jabalia: Rafah Kartu Terakhir, IDF Kerahkan Para Jenderal Pembantai
Menurut Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi, satu di antara penyebab IDF memutuskan menarik mundur pasukannya dari Jabalia karena menerima pukulan hebat dan tidak dapat bertahan.
"IDF tahu akan menderita lebih banyak kerugian jika bertahan di Jabalia," katanya, Jumat (31/5/2024).
Al-Duwairi melanjutkan pernyataannya kepada saluran Al-Jazeera kalau tentara pendudukan Israel tidak mencapai tujuan militer apa pun selain menghancurkan rumah dan lingkungan yang damai di Jabalia.
Al-Duwairi menambahkan bahwa setelah penarikan ini, akan ada penarikan lain dari sisa kamp, Beit Lahia dan Beit Hanoun karena sengitnya pertempuran.
"Hari-hari mendatang akan membuktikan hal ini," kata dia.

Umumkan Kematian Dua Tentara
Analisis Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi langsung terbukti saat mundurnya pasukan IDF dari Jabalia ini beriring kabar pengumuman kematian dua tentara IDF yang tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza kemarin.
Militer Israel mengumumkan, para prajurit yang terbunuh tersebut adalah Sersan Kelas Satu (res.) Adar Gavriel, 24, dari Batalyon 6828 Brigade Bislamach, dari Kaisarea dan Sersan Yehonatan Elias, 20, dari unit pengintaian Brigade Givati, dari Yerusalem.
Menurut penyelidikan awal IDF, Gavriel terbunuh di Jalur Gaza utara dalam pertempuran dengan milisi perlawanan Palestina.
Sementara Elias terbunuh, dan Prajurit Brigade Givati lainnya terluka parah, akibat dari tembakan rudal anti-tank ke arah mereka di Gaza selatan.
Dengan kabar ini, jumlah korban tewas tentara pendudukan meningkat menjadi 644 sejak tanggal 7 Oktober, 293 sejak dimulainya operasi darat pada tanggal 27 Oktober lalu.
Menurut tentara pendudukan, 3.657 tentara pendudukan telah terluka sejak dimulainya agresi di Gaza. Kondisi 568 di antaranya tergolong serius, 957 luka sedang, dan 2.132 luka ringan.
Baca juga: Tentara IDF Tewas Naik Drastis, Israel Kerahkan Ranpur Lapis Baja Pakai Remot Jarak Jauh di Rafah
Hancur Total
Kamp Jabalia yang selama ini jadi kantong pengungsian warga Palestina di Gaza Utara memang benar-benar hancur total oleh serangan mematikan Israel dari darat dan udara yang berlangsung terus-menerus selama 20 hari.
Konflik Palestina Vs Israel
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Israel Klaim Punya Senjata Laser Berkecepatan Cahaya, Apa Itu Sistem Pertahanan Iron Beam? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.