Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto direncanakan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan berlangsung pekan depan di New York, Amerika Serikat (AS).

Sidang Majelis Umum adalah pertemuan tahunan yang diadakan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang merupakan salah satu organ utama PBB. 

Baca juga: Irlandia Desak PBB Tendang Israel dan Sekutunya, Buntut Genosida Gaza

Sidang ini menjadi forum global di mana semua negara anggota PBB memiliki kesempatan yang setara untuk menyampaikan pandangan mereka tentang isu-isu internasional.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengatakan saat ini pemerintah sedang melakukan persiapan jelang pertemuan tingkat tinggi di Markas PBB tersebut.

"Tentunya kita dari Kemlu, Pemerintah Indonesia juga sedang menyiapkan berbagai persiapan untuk delegasi RI menuju New York, dan terkait substansinya mungkin nanti akan kita sampaikan karena semua itu kan masih kita menunggu arahan dari pimpinan juga," kata Juru Bicara Kemlu RI Yvonne Mewengkang, Kamis (18/9/2025).

Kantor Perwakilan RI di New York dan PBB juga saat ini masih menyiapkan kebutuhan para delegasi RI dalam pertemuan tingkat tinggi yang dihadiri ratusan kepala negara itu.

Dia menerangkan, salah satu isu yang sudah dipastikan akan dibawa Indonesia dalam sidang majelis umum PBB ini adalah isu Palestina. 

Baca juga: 142 Suara di PBB Dukung Deklarasi Solusi 2 Negara, Israel dan AS Menolak

Isu Palestina tidak pernah absen dalam setiap pertemuan internasional yang dihadiri Indonesia.

"Yang pasti isu Palestina akan masuk ya dalam pembahasan, itu sesuatu yang selalu kita bawa," katanya.

Presiden Prabowo akan Pidato Urutan ke-3 Setelah Donald Trump

Presiden Prabowo Subianto direncanakan menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9/2025). 

Prabowo akan didampingi Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Indonesia yang diwakili Prabowo akan berpidato urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dan Presiden AS Donald Trump.

Setiap pemimpin negara yang berpidato masing-masing diberikan waktu hanya 15 menit.