Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Palestina Diperintahkan Israel Tinggalkan Gaza, PBB: Gagasan Zona Aman Itu Menggelikan

Tanggapi perintah Israel, PBB menegaskan tidak ada tempat aman bagi warga Palestina yang diperintahkan meninggalkan Kota Gaza.

Penulis: Nuryanti
khaberni/tangkap layar
PENGUNGSI GAZA - Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025), menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Tanggapi perintah Israel, PBB menegaskan tidak ada tempat aman bagi warga Palestina yang diperintahkan meninggalkan Kota Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan, tidak ada tempat aman bagi warga Palestina yang diperintahkan meninggalkan Kota Gaza.

Juru bicara badan anak-anak PBB (UNICEF), James Elder, mengatakan zona yang ditetapkan Israel di Jalur Gaza selatan adalah "tempat kematian."

Ketika melancarkan serangan udara di Kota Gaza pada Agustus 2025 menjelang serangan darat di sana, militer Israel telah berulang kali meminta warga Palestina untuk menuju ke selatan.

"Gagasan zona aman di selatan itu menggelikan," kata James Elder kepada wartawan di Jenewa, Jumat (3/10/2025), dilansir Arab News.

Militer Israel telah mendesak warga Palestina untuk pindah ke "daerah kemanusiaan" di Al-Mawasi di pesisir, di mana mereka mengatakan bantuan, perawatan medis, dan infrastruktur kemanusiaan akan disediakan.

Israel pertama kali mendeklarasikan daerah itu sebagai zona aman pada awal perang dua tahun, tetapi telah melancarkan serangan berulang kali sejak itu, dengan mengatakan serangan itu menargetkan Hamas.

Perintah Israel

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memerintahkan semua warga Palestina yang tersisa untuk meninggalkan Kota Gaza, Rabu (1/10/2025).

Ia mengatakan itu adalah "kesempatan terakhir" mereka dan siapa pun yang tetap tinggal akan dianggap sebagai pendukung militan dan menghadapi "kekuatan penuh" dari serangan terbaru Israel.

Dikutip dari AP News, sekitar 400.000 warga Palestina telah meninggalkan Kota Gaza yang dilanda kelaparan sejak Israel melancarkan serangan besar bulan lalu yang bertujuan mendudukinya.

Namun, ratusan ribu orang masih tetap tinggal, banyak di antaranya karena mereka tidak mampu pergi atau terlalu lemah untuk melakukan perjalanan ke kamp-kamp tenda di selatan.

"Ini adalah kesempatan terakhir bagi penduduk Gaza yang ingin pindah ke selatan," tulis Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz di X.

Baca juga: Israel Tahan Aktivis Global dan Armada Bantuan Menuju Gaza, Kemlu RI Pastikan WNI Terlindungi

Sementara itu, jalanan ke selatan penuh sesak karena warga Palestina melarikan diri, dengan truk-truk dan mobil-mobil yang sarat muatan melaju di samping orang-orang yang berjalan kaki membawa barang-barang mereka.

"Kami pergi tanpa alas kaki," kata warga bernama Hussein al-Del.

"Israel menyerang secara acak, tanpa ampun. Kami meninggalkan makanan, perabotan, selimut, dan segalanya. Kami pergi hanya dengan jiwa kami," jelasnya.

Perkembangan Terkini Konflik Israel-Hamas

Berikut perkembangan terkini konflik antara Israel dan Hamas di Gaza sebagaimana dilansir Al Jazeera:

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved