Ketua Komisi X DPR akan Dalami Fenomena Sejumlah Prajurit TNI Masuk ke Kampus
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian akan mendalami apa yang terjadi sebenarnya terkait fenomena prajurit TNI masuk ke kampus.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian belum bisa bersikap terkait peristiwa prajurit TNI masuk ke kampus atau perguruan tinggi.
Dia mengaku akan mendalami apa yang terjadi sebenarnya terkait fenomena itu.
Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Dugaan Intervensi TNI di Dunia Kampus
"Jadi kalau saya tentu saja tadi kita harus dalami terlebih dahulu ya," kata Hetifah ditemui di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Senin (21/4/2025) malam.
Politisi Golkar itu berpandangan bahwa segala sikap yang diputuskan harus berdasarkan kecukupan data dan informasi.
"Jadi kita tidak boleh membuat suatu kesimpulan ataupun keputusan tanpa mendalami," imbuhnya.
Dia mengatakan DPR punya cara untuk melihat masalah ini. Kemendikti yang merupakan mitra Komisi X, sementara TNI merupakan mitra Komisi I.
Bukan tidak mungkin, dikatakan Hetifah, akan ada pertemuan lintas komisi terkait fenoma ini.
"Jadi nanti tentu saja ada proses untuk kita membahas hal ini dan jika memang diperlukan apapun masalahnya, bukan tidak mungkin kita melakukan pertemuan-pertemuan gabungan (Komisi X dengan Komisi I DPR)," tandas Hetifah.
Baca juga: Polemik TNI Masuk Kampus: TNI AD Janji Junjung Tinggi Demokrasi dan Hormati Kebebasan Akademik
Diketahui, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menanggapi pemberitaan yang beredar soal kehadiran prajurit TNI AD di lingkungan kampus.
Wahyu menegaskan tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang belakangan dinarasikan sebagai upaya militerisasi.
Kehadiran TNI AD di kampus selama ini, ungkap dia, selalu berdasarkan prinsip kerja sama yang sah, bersifat edukatif dan dilakukan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus.
Untuk itu, Wahyu mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak berdasar.
Ia menegaskan TNI AD akan terus menjunjung tinggi demokrasi dan menghormati kebebasan akademik kampus.
"TNI AD akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati independensi dan kebebasan akademik kampus," kata Wahyu saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (20/4/2025).
"Percayalah bahwa kami sangat menghormati demokrasi maupun kebebasan berpendapat selama itu dalam koridor menjaga keutuhan NKRI, dan jangan untuk memecah belah persatuan dan kedamaian masyarakat," lanjutnya.
Syarat Rekrutmen Bintara PK TNI AD Gelombang II 2025, Terbuka bagi Lulusan Minimal SMA/Sederajat |
![]() |
---|
Rekrutmen Tamtama PK TNI AD Gelombang III 2025: Syarat, Cara Daftar, dan Jadwal |
![]() |
---|
Pesan DPR kepada Menteri Erick Thohir: 'Jangan Hanya Mengurusi Piala, Tapi Juga Masa Depan' |
![]() |
---|
Usia Maksimal Daftar Bintara dan Tamtama TNI AL 2025, Cek Syarat Lengkapnya |
![]() |
---|
Aksi 6 Prajurit TNI Evakuasi Guru dan Warga Terjebak Kerusuhan di Distrik Elelim Papua Pegunungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.