Senin, 29 September 2025

Aksi 6 Prajurit TNI Evakuasi Guru dan Warga Terjebak Kerusuhan di Distrik Elelim Papua Pegunungan

Berikut aksi heroik 6 prajurit TNI berusaha ervakuasi guru dan warga terjebak kerusuhan di Distrik Elelim Papua Pegunungan.

Dok.Puspen TNI
KERUSUHAN PAPUA - Suasana saat kerusuhan terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada Selasa (16/9/2025). Peristiwa ini diduga dipicu isu ujaran kebencian terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan terjadi di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada Selasa (16/9/2025). Peristiwa ini diduga dipicu isu ujaran kebencian terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).  

Dilaporkan tiga orang tewas, lima orang anggota TNI-Polri dan belasan penduduk sipil luka-luka. Beberapa fasilitas sosial juga hangus dibakar massa. Sekitar 600 warga Distrik Elelim terpaksa pergi mengungsi ke Wamena akibat kerusuhan ini.

Dalam peristiwa ini, ada kisah heroik dari enam personel TNI yang bertahan di lokasi untuk mengamankan sejumlah guru dan warga dari kerusuhan.

Saat itu, massa mengepung sebuah bangunan yang menjadi tempat berlindung guru dan beberapa masyarakat. Massa membawa panah beracun dan melempari bom molotov yang mengakibatkan beberapa orang alami luka bakar dan luka tembak panah.

Di tengah ancaman itu, enam prajurit TNI  bersenjata lengkap yang berada di lokasi bahu membahu bersama Polri untuk menenangkan massa dan memulihkan kondusivitas.

Para prajurit TNI ini mencoba masuk ke bangunan tempat guru dan masyarakat bersembunyi untuk mengevakuasi mereka keluar wilayah konflik. 

Kepala Distrik Elelim, Lukas Kepno mengaku menyaksikan langsung aksi heroik prajurit TNI tersebut. Menurutnya tindakan itu amat krusial karena tanpa keputusan tersebut, jumlah korban bisa bertambah banyak. 

Baca juga: Ratusan Warga Non-Papua Tinggalkan Yalimo Cari Perlindungan di Wamena, Naik Truk 6-7 Jam

“Kami menyaksikan sendiri bagaimana prajurit menjaga kami di tengah situasi yang genting. Mereka tidak membalas serangan dengan kekerasan, justru melindungi guru dan warga agar tetap selamat. Itu adalah tindakan yang sangat manusiawi dan patut dihargai,” kata Lukas, seperti dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Kamis (18/9/2025).

Maria Matuan, guru SD Negeri Elelim yang ikut bersembunyi, mengatakan dirinya amat ketakutan ketika bangunan tempatnya berlindung juga jadi sasaran serangan massa.

Dengan suara bergetar, Maria menceritakan ketika dirinya bersama warga lain terjebak di situasi yang mengancam hidup mereka.

Ia melihat panah berterbangan, dan bom molotov memecahkan kaca jendela. Kondisi ini membuat Maria tidak tahu harus berbuat apa.

Namun saat itu, ada enam prajurit TNI yang berdiri di depan pintu masuk bangunan. Mereka menenangkan massa, dan kemudian membawa Maria serta warga lain keluar dengan selamat.

Baca juga: Tragedi Memilukan di Yalimo Papua Pegunungan: Ayah dan Anak Tewas Terjebak Api, Keponakan Luka Parah

“Kami benar-benar ketakutan saat massa mengepung. Panah-panah berterbangan, kaca jendela pecah karena molotov, dan kami tidak tahu harus bagaimana. Saat itu enam prajurit TNI datang melindungi kami. Mereka berdiri di depan pintu, menenangkan massa, dan akhirnya membawa kami keluar dengan selamat. Kami merasa benar-benar dijaga,” ungkap Maria.

Adapun imbas kerusuhan ini, Polda Papua mencatat lebih dari 30 kios dan rumah dibakar massa di Distrik Elelim. Enam rumah dinas dan satu mes perwira tak luput dari aksi pembakaran.

Para korban luka dilarikan ke beberapa rumah sakit, yakni RSUD Wamena, RS Bhayangkara Jayapura, dan RSUD Er-Dabi Yalimo.

Awal Kerusuhan

PEMBAKARAN KIOS - Tampak salah satu kios di Kabupaten Yalimo, yang di bakar para siswa akibat dugaan ujaran rasis oleh warga non Papua, Selasa, (16/09/2025). (dok. Warga for Tribun-Papua.com)
PEMBAKARAN KIOS - Tampak salah satu kios di Kabupaten Yalimo, yang di bakar para siswa akibat dugaan ujaran rasis oleh warga non Papua, Selasa, (16/09/2025). (dok. Warga for Tribun-Papua.com) (Istimewa via Tribun Papua)
Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan