Senin, 6 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Menkes Siapkan Rapid Test Kit untuk Uji Makanan Bergizi Gratis

Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kesiapan Kemenkes dalam menyediakan rapid test kit tersebut untuk mengecek mbg

Editor: Erik S
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
DAPUR MBG - Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kesiapan Kemenkes dalam menyediakan rapid test kit tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintah akan membenahi dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai kasus keracunan di sejumlah daerah. 

Diantaranya membekali dapur MBG dengan alat tes cepat atau rapid test untuk menguji makanan.

Merespons hal itu Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kesiapan Kemenkes dalam menyediakan rapid test kit tersebut.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Ungkap 3 Penyebab Umum Kasus Keracunan MBG

“Tes cepat ini sebenarnya sudah kami lakukan dan ada petugasnya. Biasanya untuk menguji makanan untuk presiden dan haji,” kata dia saat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Budi menyarankan agar pelaksanaan teknis rapid test ini menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional (BGN).  

Menurutnya, frekuensi pemeriksaan bisa dilakukan setiap hari atau secara acak (random), dan perlu didiskusikan lebih lanjut sebagai bagian dari standar keamanan pangan.

“Ini yang sudah kami sampaikan ke BGN. Memang yang melakukan sebaiknya BGN, nanti apakah dilakukan setiap hari atau random, kami didiskusikan bersama. Karena itu adalah standar atau tes cepat yang biasa kami lakukan di puskesmas-puskesmas untuk mengecek makanan siap saji,” tutur Budi.

Rapid test kit untuk pemeriksaan mikrobiologi bisa mendeteksi organisme seperti salmonella, e.coli, bacillus cereus dan staphylococcus.

Kemudian rapid test kit untuk pemeriksaan zat kimia bisa mendeteksi parameter sianida, timbal, arsen, nitrit, metanil yellow, rhodamin B, formalin dan boraks.

3 Penyebab Umum Keracunan MBG

Di kesempatan yang sama, ia membeberkan, penyebab umum keracunan MBG.

Kemenkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi guna mencari tahu penyebab insiden keamanan pangan tersebut.

Baca juga: Anak-Anak di Pulau Sebatik Takut Konsumsi Menu MBG Usai Marak Kasus Keracunan Massal

Kemenkes mengambil sampel dari tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makmur Jaya di Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, SPPG Maju Jaya di Neglasari, Kecamatan Cipongkor dan  SPPG Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas dengan total kasus korban 1.315 orang.

Budi menerangkan, penyebab keracunan pangan yang sering ditemukan itu ada 3 yaitu bakteri, virus dan zat kimia.

Bakteri terdiri dari salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni hingga shigella.

Virus seperti rotavirus dan hepatitis A virus. Serta zat kimia seperti nitrit dan scombrotoxin.

 

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved