Beras Oplosan
Bukan Cuma Anggota DPRD DKI, Jejak BUMD Terendus di Skandal Beras Oplosan
Skandal beras oplosan Rp99 T menyeret BUMD DKI, PT Food Station. Pemeriksaan direksi tengah berlangsung, Satgas Pangan turun tangan.
PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) – merek Ayana.
DPRD DKI Ikut Disebut dalam Investigasi
Lebih jauh, investigasi Tribunnews di Pasar Induk Cipinang menemukan bahwa anggota DPRD DKI Jakarta juga disebut-sebut terlibat.
Salah satu pemilik toko beras, Jefry (nama samaran), mengaku menerima pesanan 10 ton beras campuran dari salah satu anggota DPRD.
“Ini buat sembako di daerah Pluit. Sudah kami mixing medium dengan medium yang berbeda kualitas,” ujarnya.
Praktik pencampuran atau mixing juga diamini oleh beberapa pedagang lainnya.
Mulai dari beras premium dicampur dengan menir, beras rusak, hingga raskin, semua dilakukan sesuai pesanan, bahkan oleh pihak-pihak politikus. Salah satu modusnya adalah memakai merek generik agar tak mudah dilacak.
“Kalau bujet cuma Rp12.000, ya kami sesuaikan. Asal sesuai harga,” tutur salah satu pedagang lain.
Pemerintah dan Penegak Hukum Bergerak
Menteri Pertanian Andi Amran berharap kasus ini bisa segera diproses oleh Kapolri dan Jaksa Agung agar memberikan efek jera bagi para pelaku.
“Kalau ini dibiarkan, lima tahun saja kerugian bisa tembus Rp500 triliun,” tegasnya.
Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf, memastikan pihaknya telah mengantongi daftar perusahaan dan merek bermasalah, dan penyidikan sedang berlangsung.
Sumber: TribunJakarta
Beras Oplosan
Mentan Amran: 1,3 Juta Ton Beras akan Diguyur ke Pasar untuk Tekan Harga |
---|
Marak Beras Oplosan, Pemerintah Minta Penggilingan Padi Tidak Takut Lanjutkan Usaha |
---|
Isu Beras Oplosan Bikin Pedagang Menjerit, Omzet Anjlok Hingga Harga yang Terus Melambung |
---|
Pedagang Beras di 3 Kabupaten Jateng Tak Terdampak Beras Premium Oplosan |
---|
Marak Beras Bermerek Hasil Oplosan Bikin Warga Cilacap Menyerbu Pedagang Eceran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.