Beras Oplosan
Pedagang Beras di 3 Kabupaten Jateng Tak Terdampak Beras Premium Oplosan
Sejumlah pedagang beras di Kabupaten Grobogan dan Demak yang ditemui mengaku tidak menjual beras premium kemasan bermerek.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK – Para pedagang beras di tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Demak, Grobogan dan Sragen mengaku tidak terdampak oleh maraknya peredaran beras premium hasil oplosan yang dijual di supermarket dan minimarket.
Sejumlah pedagang beras di Kabupaten Grobogan dan Demak yang ditemui mengaku tidak menjual beras premium kemasan bermerek.
Suprapto, pedagang beras di dekat Pasar Mranggen, Demak, mengatakan hanya menjual empat jenis beras, yakni Mangga, Strawberry, Raja AB, dan Lele.
“Harganya bervariasi, mulai Rp332.500 sampai Rp337.500 per karung isi 25 kilogram,” ujarnya. Jika dijual ecer, harga tergantung merek, dengan Strawberry menjadi yang termurah.
Meski tidak menjual beras premium, Suprapto mengklaim produknya tak kalah berkualitas. “Kalau mau kemasan, saya juga ada yang 5 kiloan,” kata dia.
Menurut dia, beras oplosan merupakan permainan pabrikan besar untuk mengeruk untung banyak.
“Sudah tidak kaget lagi. Itu memang permainan pabrikan besar buat cari untung. Padahal harga di petani selalu ditekan semurah mungkin,” katanya.
Suprapto mengatakan, meskipun isu tersebut sempat membuat pembeli ramai, dampaknya terhadap penjualan tidak signifikan.
Mayoritas pembelinya adalah pedagang makanan dan toko kelontong. “Paling banyak pembeli warteg dan pedagang nasi goreng. Tiap beli ya satu karung,” jelasnya.
Beras yang ia jual berasal dari berbagai daerah, mayoritas dari Jawa Tengah dan sebagian kecil dari Jawa Barat. “Paling banyak dari Jawa Tengah. Jawa Barat ada, tapi sedikit,” kata Suprapto.
Suyati, pedagang beras lainnya di Pasar Tegowanu, Grobogan, mengaku tidak terdampak oleh maraknya peredaran beras oplosan di minimarket.
“Saya malah tidak dengar berita (beras oplosan) itu,” kata Suyati, .saat ditemui Rabu (13/8/2025).
Suyati mengatakan, permintaan beras premium kemasan bermerek di Pasar Tegowanu tidak besar. “Di sini beras kemasan peminatnya kurang. Lebih banyak yang cari beras curah atau eceran,” tuturnya.
Baca juga: Marak Beras Bermerek Hasil Oplosan Bikin Warga Cilacap Menyerbu Pedagang Eceran
Ia menjual tiga jenis beras curah dengan harga mulai Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram. “Ada yang Rp14 ribu, ada Rp15.500, ada yang Rp16 ribu per kilo,” katanya.
Beras merek Raja Lele menjadi favorit pembeli rumah tangga karena teksturnya yang pulen.
Beras Oplosan
Mentan Amran: 1,3 Juta Ton Beras akan Diguyur ke Pasar untuk Tekan Harga |
---|
Marak Beras Oplosan, Pemerintah Minta Penggilingan Padi Tidak Takut Lanjutkan Usaha |
---|
Isu Beras Oplosan Bikin Pedagang Menjerit, Omzet Anjlok Hingga Harga yang Terus Melambung |
---|
Marak Beras Bermerek Hasil Oplosan Bikin Warga Cilacap Menyerbu Pedagang Eceran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.