Konflik Palestina Vs Israel
Israel Bombardir Sekolah di Gaza, 10 Tewas, Gerakan Mujahidin Kutuk Pembantaian
Israel menyerang sekolah dan kamp pengungsi di Gaza. Gerakan Mujahidin kutuk serangan yang menewaskan wanita dan anak-anak.
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel kembali menghantam Jalur Gaza pada Kamis (3/7/2025) pagi, menargetkan sekolah, tenda pengungsi, dan kawasan padat penduduk.
Dalam serangan di Sekolah Mustafa Hafiz di lingkungan al-Rimal, Kota Gaza barat, 10 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas.
Al Mayadeen melaporkan militer Israel juga menghancurkan rumah-rumah di al-Zaytoun dan mengebom Sekolah Fahd Al-Sabah di al-Tuffah, yang digunakan warga sipil sebagai tempat berlindung.
Sementara itu, 13 orang tewas ketika pasukan Israel menembaki tenda pengungsi di al-Mawasi, Khan Yunis, di selatan Gaza, menurut sumber media Palestina.
Gerakan Mujahidin Palestina mengecam keras serangan di sekolah tersebut, menyebutnya sebagai pembantaian dan bentuk pembersihan etnis.
Kelompok itu menuduh Israel melakukan pemusnahan sistematis terhadap warga sipil di tempat penampungan.
Mereka juga menuduh Amerika Serikat mendukung kejahatan Israel dan menggunakan bantuan kemanusiaan sebagai perangkap bagi warga Palestina.
Gerakan Mujahidin menyerukan lembaga internasional untuk memecah kesunyian mereka atas apa yang mereka sebut genosida dan kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kelompok itu mendesak solidaritas global untuk meningkatkan tekanan agar menghentikan perang pemusnahan terhadap rakyat Palestina.
Hingga Kamis (3/7/2025) pagi, Al Mayadeen melaporkan total 63 warga Palestina tewas sejak fajar akibat serangan Israel.
Di antara korban, 28 orang tewas saat sedang menunggu bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Menlu Israel Klaim Serius Soal Gencatan Senjata, tapi Bom Terus Dijatuhkan di Gaza
Tiga orang tewas akibat tembakan artileri di Beit Lahia.
Di pusat Kota Gaza, seorang wanita tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan di dekat Masjid al-Hijani.
Selain itu, wilayah Gaza Timur juga kembali dihantam tembakan artileri.
Sepuluh korban yang menunggu bantuan dievakuasi ke Kompleks Medis Al-Shifa, di tengah gencarnya serangan terhadap wilayah sipil padat penduduk.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Gaza mengumumkan bahwa sebagian besar kuburan telah habis akibat agresi yang terus berlangsung dan tingginya jumlah korban.
Keluarga terpaksa menguburkan jenazah di halaman rumah sakit, sekolah, dan lahan pribadi.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 40 pemakaman hancur sebagian atau seluruhnya.
Akses ke pemakaman lainnya dibatasi oleh pasukan Israel, mempersulit penguburan layak sesuai syariat.
Blokade juga mencegah masuknya bahan pemakaman, sementara pemindahan paksa ke Al-Mawasi semakin mengurangi lahan pemakaman.
Hal ini membuat kamar mayat penuh sesak.
Kementerian mendesak negara-negara Arab, Islam, dan organisasi kemanusiaan mendukung pembangunan kuburan gratis dan memenuhi kebutuhan pemakaman mendesak.
Dalam perkembangan terpisah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan sistem kesehatan Gaza berada di ambang kehancuran.
Baca juga: Direktur RS Indonesia Gugur di Gaza, Eddy Soeparno Kecam Serangan Israel
WHO melaporkan lewat platform X bahwa tidak ada bahan bakar yang masuk Gaza selama lebih dari 120 hari.
Akibatnya, rumah sakit nyaris tidak beroperasi, sementara pemadaman listrik berpotensi mematikan layanan kesehatan sama sekali.
WHO mendesak masuknya bahan bakar segera untuk mencegah bencana kemanusiaan besar.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Pidato di PBB, Prabowo: Jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina, Indonesia Akan Akui Negara Israel |
---|
Delegasi Iran Dibatasi, Dilarang Belanja Grosir dan Barang Mewah Saat Sidang Umum PBB di New York |
---|
Menlu Spanyol Tepis Ucapan Netanyahu yang Mengatakan Negara Palestina Takkan Terwujud |
---|
Daftar 156 Negara yang Akui Negara Palestina per September 2025 |
---|
Momen 3 Kali Prabowo Promosikan Two-State Solution untuk Penyelesaian Konflik Israel vs Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.