Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.319: 13.000 Babi Mati Akibat Serangan Drone Rusia di Ukraina
13.000 babi mati setelah serangan drone Rusia memicu kebakaran di sebuah peternakan di timur laut Ukraina pada Jumat (3/10/2025)
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-1.319 pada Sabtu (4/10/2025).
Pertikaian ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berakar dari ketegangan panjang sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Sejak merdeka, Ukraina dan Rusia kerap terjebak dalam tarik-menarik pengaruh yang menumbuhkan kecurigaan di kedua belah pihak.
Situasi mencapai titik panas pada 2014 ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.
Tidak lama setelah itu, Moskow mencaplok Krimea dan memberikan sokongan kepada kelompok separatis di kawasan Donbas.
Puncak eskalasi terjadi pada Februari 2022, saat Rusia melancarkan invasi skala penuh yang mengubah konflik regional menjadi perang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Perang ini dipandang bukan semata perebutan wilayah, tetapi juga benturan narasi, legitimasi politik, serta pertarungan arah masa depan tatanan global.
Terbaru, Sekitar 13.000 babi mati setelah serangan drone Rusia memicu kebakaran di sebuah peternakan di timur laut Ukraina pada Jumat (3/10/2025) malam.
Layanan darurat negara melaporkan bahwa seorang pekerja peternakan juga terluka dalam insiden tersebut.
Hingga kini, dunia menyaksikan bahwa akar konflik masih begitu dalam dan jalan menuju perdamaian belum terlihat jelas.
Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.319:
1. IAEA Bahas Pemulihan Listrik untuk PLTN Zaporizhzhia
Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Jumat (3/10/2025) bahwa ia sedang membahas proposal dengan Rusia dan Ukraina untuk memulihkan daya eksternal ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.316: Putri Anne Kunjungi Ukraina dan Ketemu Zelensky
Pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu berada di bawah kendali Rusia.
Fasilitas tersebut telah terputus dari daya eksternal sejak 23 September, sehingga pendinginan reaktor bergantung pada generator diesel darurat.
Dikutip dari The Guardian, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menegaskan bahwa kedua pihak menyatakan siap melakukan perbaikan di sisi garis depan masing-masing.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Lancarkan Perang Hibrida ke NATO: Pasukan Khusus Jerman Serbu Kapal Scanlark |
---|
Mantan Jenderal NATO: Jangan Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia, Itu Pancingan! |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.317: Kyiv Dapatkan Intelijen Jarak Jauh AS, G7 Perketat Sanksi Minyak |
---|
Lagi, Negara NATO Digeruduk Drone Misterius: Pembangkit Listrik Jerman Jadi Incaran, Kerjaan Rusia? |
---|
Putin Ogah Punya Akun Sosmed, Jubir Kremlin Bongkar Alasannya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.