Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mulai Keras ke AS, Arab Saudi Mau Jalin Kerjasama dengan Iran Perkuat Keamanan dan Pertahanan

Gaungan wacana kerjasama di bidang pertahanan dengan Iran ini bergema saat Arab Saudi mulai menunjukkan sikap keras terhadap sekutu Barat-nya Amerika

BADAN NOURNEWS / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh kantor berita Nournews menunjukkan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis Tiongkok (PKT) Wang Yi (Tengah) selama pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi dan Menteri Negara Musaad bin Mohammed al-Aiban (kiri) di Beijing pada 10 Maret 2023. Iran dan Arab Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan dan membuka kembali misi diplomatik masing-masing setelah pembicaraan di China, negara bagian media di kedua negara melaporkan pada 10 Maret 2023, tujuh tahun setelah hubungan putus. Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi di republik Islam itu pada 2016 menyusul eksekusi Saudi terhadap ulama Syiah Nimr al-Nimr. 

Mulai Keras ke AS, Arab Saudi Mau Jalin Kerjasama dengan Iran Perkuat Keamanan dan Pertahanan

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat senior militer Iran dan Arab Saudi dilaporkan menggelar pembicaraan mengenai kerja sama antara kedua negara di bidang keamanan dan pertahanan.

Pertemuan itu diwakili Brigadir Jenderal Bahman Behmard, wakil kepala operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, dan Kepala Staf Umum Saudi, Jenderal Fayyad bin Hamed al-Ruwaili.

Keduanya bertemu di sela Pameran Pertahanan Dunia 2024 di Riyadh pada Senin (5/2/2024).

Baca juga: Hamas Bikin Runyam Masterplan AS dan Israel: Arab Saudi Malah Mendekat ke Iran, Perang Tanpa Arah

Dalam pertemuan tersebut, Behmard menyoroti kemampuan pertahanan dan militer Iran serta menyatakan kesiapan negara tersebut untuk mengembangkan hubungan keamanan dan pertahanan dengan Arab Saudi.

Dia mengundang Ruwaili untuk mengunjungi Teheran dan memberinya pesan dari menteri pertahanan Iran yang ditujukan kepada mitranya dari Arab Saudi.

Ruwaili, pada bagiannya, mengucapkan terima kasih kepada delegasi Iran yang menghadiri pameran tersebut dan menekankan perlunya memperluas kerja sama Teheran-Riyadh di bidang militer dan pertahanan.

Dalam pesan X, Duta Besar Iran untuk Riyadh Alireza Enayati mengunggah foto pertemuan tersebut.

Dalam pernyataan bersama setelah penandatanganan pakta tersebut, Teheran dan Riyadh menyoroti perlunya menghormati kedaulatan nasional satu sama lain dan menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain.

Mereka sepakat untuk melaksanakan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada bulan April 2001 dan perjanjian lain yang dicapai pada bulan Mei 1998 untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, komersial, investasi, teknis, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga, dan urusan pemuda.

Baca juga: Cerdiknya Putra Mahkota Arab Saudi Hadapi Manuver AS: Ronaldo Bagian dari Taktik, Paria Jadi Juara

Foto diambil pada 28 Juni 2019, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri pertemuan pada KTT G20 di Osaka.
Foto diambil pada 28 Juni 2019, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri pertemuan pada KTT G20 di Osaka. (Brendan Smialowski / AFP)

Mulai Keras ke AS

Gaungan wacana kerjasama di bidang pertahanan dengan Iran ini bergema saat Arab Saudi mulai menunjukkan sikap keras terhadap sekutu Barat-nya Amerika Serikat terkait Perang Gaza.

Kerajaan Arab Saudi menegaskan kepada Amerika Serikat bahwa negara tersebut tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina diakui sebagai negara merdeka.

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataannya hari Rabu (7/2/2024) mengatakan,"tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur.”

Dikutip dari Alarabiya, pemerintah Saudi secara tegas tidak akan menjalin hubungan diplomatik sampai “agresi” Israel di Jalur Gaza berhenti dan semua pasukan pendudukan Israel menarik diri dari Gaza.

Baca juga: Netanyahu: Israel dari Sungai ke Laut, Hamas Gebrak Negara Arab Agar Tersadar Soal Normalisasi

“Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa mengenai diskusi antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat mengenai proses perdamaian Arab-Israel, dan mengingat apa yang telah disampaikan kepada Juru Bicara Keamanan Nasional AS, Kementerian Luar Negeri menegaskan kalau posisi Kerajaan Arab Saudi selalu teguh dalam masalah Palestina dan pentingnya persaudaraan rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka yang sah.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved