Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jalur Kehidupan Gaza Runtuh, PBB Peringatkan Warga Hadapi Kelaparan dan Neraka Kemanusiaan

Peringatan keras kembali menggema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada kondisi di Gaza.

Istimewa
PAKET BANTUAN PANGAN - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama mitra Mishr Al Kheir Foundation mengirimkan 35.000 paket bantuan pangan yang akan dikirimkan secara bertahap menuju Gaza melalui gerbang Rafah. BAZNAS telah memberangkatkan lima truk pertama yang membawa sebanyak 6.000 paket bantuan sebagai tahap awal pengiriman, Rabu (20/8/2025) lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, GAZA – Peringatan keras kembali menggema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Jalur kehidupan terakhir bagi jutaan warga sipil di Gaza resmi runtuh seiring serangan militer Israel yang semakin menggila. 

Baca juga: Prabowo Sentil Pemimpin Dunia di Markas PBB: Orang-orang Tak Berdosa di Gaza Menangis Minta Tolong

Situasi ini membuat badan-badan kemanusiaan berteriak, warga Gaza tengah terperangkap di neraka tanpa jalan keluar.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa hanya dalam lima hari, 11 lokasi UNRWA yang menjadi tempat berlindung 11.000 orang hancur diterjang serangan langsung maupun tidak langsung. Kota Gaza pun makin luluh lantak.

“Kesempatan untuk membantu orang-orang yang kelaparan diblokir secara sistematis. Setiap minggu, pembatasan baru diberlakukan,” tegas OCHA dilansir dari website resmi PBB, Selasa (23/9/2025). 

 

Satu Juta Lebih Mengungsi, Anak-anak Jadi Korban

Sejak runtuhnya gencatan senjata pada Maret lalu, lebih dari satu juta orang di Jalur Gaza terpaksa meninggalkan rumahnya. 

Angka itu melonjak tajam: 200.000 orang berpindah dari utara ke selatan hanya dalam sebulan terakhir, termasuk 56.000 pengungsi baru sejak Minggu lalu.

KELAPARAN GAZA - Potret kelaparan di Gaza, menuntut dukungan untuk kemerdekaan Palestina atas penjajahan Israel dari akun X @Palestinedaily1
KELAPARAN GAZA - Potret kelaparan di Gaza, menuntut dukungan untuk kemerdekaan Palestina atas penjajahan Israel dari akun X @Palestinedaily1 (@Palestinedaily1)

Di tengah gelombang pengungsian, anak-anak menjadi korban paling rapuh. Tim UNICEF menemukan puluhan ribu bayi dan balita kekurangan gizi. 

Untuk menyelamatkan mereka, UNICEF telah menyalurkan 200.000 paket makanan bayi kaya nutrisi dan 10.000 kotak biskuit energi tinggi untuk ibu hamil dan menyusui.

Namun, bantuan itu hanya setetes di tengah samudra kebutuhan. 

Kelaparan sudah mengakar, malnutrisi merebak, dan ribuan keluarga hidup dengan sisa-sisa makanan seadanya.

Bantuan Terhambat, Selai Kacang Dicap “Barang Mewah”

Ironisnya, di tengah tragedi ini, akses bantuan justru semakin dipersulit. 

Penyeberangan Zikim, satu-satunya jalur langsung ke Gaza utara, ditutup sejak akhir pekan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan