Hadapi Dampak Tarif Impor Trump, Menaker Yassierli Ingatkan Industri Dalam Negeri Perkuat Daya Saing
Sekarang adalah saatnya industri dalam negeri memperkuat daya tahan mereka agar bisa berdaya saing.
Airlangga mengatakan, tarif resiprokal untuk Malaysia dan Brunei sebesar 25 persen.
Kemudian Kamboja sebesar 36 persen, Myanmar 40 persen, Laos 40 persen, serta Thailand 36 persen.
Dia juga menyebut, post tarif yang disepakati dengan AS sebesar 11.555 komoditas.
Dari total tersebut, bea masuk yang sudah 0 persen sebesar 12 persen dari total post tarif.
Meski begitu, Airlangga menegaskan bahwa pengenaan bea masuk 0 persen sudah dilakukan terhadap perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dari negara lain seperi Eropa, New Zealand, Jepang.
"Sedangkan bea masuk yang mendekati 5 persen itu 47 persen (dari total). Jadi Amerika sebetulnya sudah dapat 60 persen dibawah 5 persen. Nah dengan adanya perjanjian tersebut, maka Amerika kita perluas menjadi mayoritas menjadi nol persen, dan ini sudah kita berikan kepada CEPA_CEPA yang lain," tutur dia.
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
![]() |
---|
Kontroversi Seputar Patung Emas Raksasa Bitcoin Donald Trump, Siapa di Baliknya? |
![]() |
---|
Riset Industri Asuransi: Orang Indonesia Cenderung Menunda Perawatan Kesehatan karena Alasan Biaya |
![]() |
---|
Pengembangan Hutan Tanaman Industri Diharapkan Buka Lapangan Kerja hingga Sumber Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Sambut Wamenaker Afriansyah Noor, Yassierli Tegaskan Prioritas Kemnaker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.