Neneng Tertangkap
KPK Merekonstruksi Pelarian Neneng
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rekontruski atau penelusuran terkait pelarian tersangka kasus korupsi PLTS, Neneng Sri Wahyuni.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan rekontruski atau penelusuran terkait pelarian tersangka kasus korupsi PLTS, Neneng Sri Wahyuni. Hal itu penting untuk didalami guna mendalami kasus Neneng dan siapa saja yang terlibat dalam upaya pelariannya.
Diterangkan, KPK mulai menelusuri jalur masuk Neneng dari Malaysia ke Indonesia melalui Batam. "Pertama di Batam, KPK periksa hotel dan lain-lain terkait perjalanan Neneng dan orang Malaysia," ungkap Juru Bicara KPK, Johan Budi melalui Blacberry Messenger kepada wartawan, Jumat (22/6/2012).
Selain itu, lanjut Johan, pihakya juga melakukan penggeledahan di rumah orang tua Neneng di Pekanbaru, Riau. "Berlangsung tadi pagi dan saat ini sudah selesai," ujar Johan.
Dalam pelariannya, Neneng sempat berpindah-pindah tempat. Dia pernah ikut suaminya, Nazaruddin hingga ke Kolombia. Namun, di akhir pelariannya Neneng lama di Malaysia.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto, pihaknya memperoleh informasi Neneng melakukan perjalanan dari Malaysia ke Batam pada Selasa malam. Kepastian Neneng akan ke Jakarta diketahui KPK pada Rabu 13 Juni Subuh. Informasi tersebut diterima dari tim KPK yang sudah ada di Malaysia, namun tim KPK di Malaysia tidak mengikuti Neneng ke Batam, tapi menginformasikan ke Jakarta.
Neneng tidak sendirian, perjalanannya ke Batam didampingi seorang perempuan, yang hingga saat ini masih didalami perannya, dan dua orang warga negara Malaysia.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, Neneng menyeberang ke Batam menggunakan perahu kecil, yang biasa digunakan untuk mengangkut kepulangan TKI Ilegal.
Hal ini dilakukan untuk menghindari pengawasan imigrasi. Karena paspor Neneng saat ini sudah dicabut pihak Imigrasi.
Neneng membawa sejumlah barang bawaan dalam koper, dugaan sementara salah satu koper yang dibawa berisi uang tunai hilang dari pengawasan tim KPK.
Sesampainya di Batam, Neneng bersama rombongan sempat menginap di Batam Centre Hotel. Rombongan Neneng baru bertolak ke Jakarta pada Rabu 13 Juni sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan pesawat Citilink menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Mereka mendarat di bandara sekitar pukul 11.30 WIB hingga akhirnya tertangkap di kediamannya di Pejaten Jakarta Selatan sekitar pukul 15.30 WIB. Kemudia diangkut bersama seorang pembatu perempuan Neneng ke KPK.
(Edwin Firdaus)