Kamis, 2 Oktober 2025

Kilang Pertamina di Dumai Meledak

Kilang Minyak Dumai Kebakaran Sehari Setelah Menkeu Purbaya Ungkit soal Kilang Dibakar

Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas/NCI 7.5. 

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Nitis Hawaroh
KILANG PERTAMINA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berbicara kepada pers di gedung DPR RI Jakarta. Dalam rapat di DPR dua hari lalu, Purbaya bicara soal kilang Pertamina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kilang Dumai milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) di Riau kembali mengalami kebakaran pada Rabu (1/10/2025) malam.

Ini kedua kalinya kilang minyak itu mengalami  kebakaran.

Kebakaran pertama terjadi di Kilang Dumai pada  Sabtu (1/4/2023) lalu  yang menyebabkan sembilan pekerja terluka.

Pagi ini kebakaran di Kilang Dumai sudah bisa diatasi.

Meski penyebab kebakaran belum diketahui.

"Penyebab kejadian belum diketahui, dan tim masih fokus pada upaya penanganan kejadian," ujar  Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai, Agustiawan.

Mengenai Kilang Dumai

Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas/NCI 7.5. 

Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 170 MBPOD dengan output produk yaitu Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO,  UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG dan Green Coke.

Kilang Dumai bernilai sangat strategis dan berperan penting, karena turut berkontribusi memasok 16 persen kebutuhan energi nasional, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan sebagian wilayah Kalimantan.

Sehari Setelah Diungkit Menkeu Purbaya

Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyindir PT Pertamina (Persero) yang dianggapnya bermalas-malasan membangun kilang minyak baru.

"Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuman pertaminanya malas-malesan saja," kata Purbaya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta dikutip dari siaran TV Parlemen, Rabu (1/10/2025).

Dampak dari besarnya impor, subsidi BBM terus membengkak karena volume impor BBM terus naik dari tahun ke tahun.

Tingginya impor BBM juga berdampak buruk pada neraca perdagangan Indonesia.

PURBAYA DICECAR - Komisi XI DPR RI mencecar soal keluhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompensasinya belum dibayar oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, saat rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan tentang Realisasi Subsidi dan Kompensasi APBN Tahun 2025 di Kompleks DPR RI, Selasa (30/9/2025).
PURBAYA DICECAR - Komisi XI DPR RI mencecar soal keluhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kompensasinya belum dibayar oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, saat rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Menteri Keuangan tentang Realisasi Subsidi dan Kompensasi APBN Tahun 2025 di Kompleks DPR RI, Selasa (30/9/2025). (Nitis Hawaroh/Tribunnews.com)

Padahal pembangunan kilang minyak baru dibutuhkan untuk mengangkat produksi BBM dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor BBM yang membebani APBN.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved