Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Beda Kata Kapolri dengan Polda Jabar-Jatim soal Alasan Sita Buku Tersangka Demo Rusuh
Kapolri menyebut penyitaan buku dari tersangka kerusuhan demonstrasi karena kebetulan buku itu berada di TKP saat penggeledahan.
"Alasan kelompok anarkis terlibat karena kelompok pendemo anarkistis memiliki ketertarikan terhadap paham anarkisme, yang menolak pemerintah, mendorong perusakan, dan menentang tatanan sosial yang ada," ujarnya pada Minggu (21/9/2025), dikutip dari Tribun Jabar.
Sementara di Jatim, polisi menyita 11 buku dari para tersangka perusakan dan pengeroyokan polisi di Pos Lantas, Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Buku yang disita di antaranya berjudul "Pemikiran Karl Marx" karya Franz Magnis-Suseno, "Anarkisme" karya Emma Goldman, "Kisah Para Diktator" karya Jules Archer, dan "Strategi Perang Gerilya" karya Che Guevara.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Widi Atmoko, menuturkan penyitaan dilakukan untuk mendalami kemungkinan keterkaitan isi buku dengan tindakan para pelaku.
“Untuk mendalami bahwa ya, apakah buku baca ini berpengaruh terhadap cara pandang seseorang. Sehingga melakukan tindakan-tindakan anarkis,” ujarnya pada Kamis (18/9/2025), dikutip dari Tribun Jatim.
Sementara, Kapolda Jatim, Irjen Nanang Avianto mengatakan pihaknya tidak melarang pembacaan buku-buku tersebut oleh kalangan profesional sebagai bagian dari pendalaman pemahaman.
“Tetapi kalau kemudian dipraktikkan, berarti kan proses pembelajarannya dari buku itu. Silakan baca buku, tetapi kalau tidak bagus jangan dipraktikkan,” ujar Nanang.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jabar dengan judul "Polda Jabar Ungkap Alasan Sita Sejumlah Buku dari Para Tersangka Kericuhan Demo di Bandung" dan telah tayang di Tribun Jatim dengan judul "Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama)(Tribun Jatim/Ignatia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.