Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Survei Terbaru Sebut Mayoritas Publik Nilai Koruptor Terlibat Kerusuhan Demo Agustus 2025
Survei Median: 60,8% publik percaya kerusuhan demo Agustus 2025 dipicu perlawanan koruptor, bukan “Geng Solo”.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei terbaru Media Survei Indonesia (Median) pada para pengguna media sosial, menunjukkan mayoritas publik menilai kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi Agustus-September 2025 lalu lebih berkaitan dengan perlawanan para koruptor ketimbang keterlibatan kelompok “Geng Solo” yang diasosiasikan sebagai orang-orang dekat mantan Presiden Jokowi.
Demo Agustus 2025 di Indonesia merupakan gelombang unjuk rasa besar-besaran yang terjadi antara 25 Agustus hingga awal September.
Demo Agustus menjadi salah satu momen paling panas dalam sejarah aksi massa Indonesia pasca-Reformasi.
Peneliti senior Median, Rico Marbun, menjelaskan bahwa hasil survei memperlihatkan publik secara tegas menolak narasi yang mengaitkan kerusuhan dengan “Geng Solo”.
“Sebanyak 56,3 persen responden menyatakan tidak setuju, dengan rincian 38,7% menjawab ‘Tidak Setuju’ dan 17,6% menjawab ‘Sangat Tidak Setuju’. Artinya, kebanyakan publik tidak percaya pandangan bahwa kerusuhan dipicu oleh kelompok tersebut,” ujar Rico dalam rilis hasil survei di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Sebaliknya, ketika responden ditanya mengenai kemungkinan kerusuhan terkait perlawanan para koruptor yang sedang diusut pada masa pemerintahan Presiden Prabowo, mayoritas publik justru sependapat.
“Sebanyak 60,8% publik menyatakan setuju. Dari jumlah itu, 36,4% menjawab ‘Setuju’ dan 24,4% menjawab ‘Sangat Setuju’. Angka ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh publik percaya kerusuhan berhubungan erat dengan perlawanan para koruptor,” jelas Rico.
Rico menekankan temuan ini menunjukkan adanya pergeseran persepsi publik bahwa faktor korupsi dan kepentingan aktor-aktor yang merasa terganggu pemberantasan korupsi lebih dipercaya sebagai penyebab instabilitas, dibandingkan narasi soal keterlibatan kelompok tertentu.
“Hasil survei ini memberi pesan bahwa publik semakin kritis dalam membaca situasi politik. Mereka cenderung mengaitkan kerusuhan dengan kepentingan aktor yang ingin menghambat agenda pemberantasan korupsi, bukan dengan isu kelompok tertentu,” pungkas Rico.
Lembaga Survei Median melakukan survei pandangan publik terhadap unjuk rasa yang berakhir rusuh Agustus-September 2025 lalu berlangsung di sejumlah kota di Indonesia.
"Mayoritas responden yakni 85,8 persen mengetahui aksi demonstrasi itu," ujar Rico Marbun.
Median (Media Survei Nasional) sebuah lembaga survei independen di Indonesia yang fokus pada riset opini publik, terutama terkait isu-isu sosial, politik, dan kebijakan nasional.
Lembaga yang terdaftar di KPU RI ini juga merupakan anggota Asosiasi Riset dan Opini Publik Indonesia atau Aropi.
Proses pengambilan data survei dilakukan 8-13 September 2025.
Kuisioner berbasis Google Form disebarkan melalui Media Sosial Meta dengan target pengguna aktif berusia 17-60+ tahun.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
SETARA Ungkap 130 Masalah Internal Polri, Reformasi Tak Bisa Ditunda |
---|
Formappi Sentil Reformasi Polri: Ganti Kapolri Dulu, Baru Bisa Mulai |
---|
Kronologi Bima Permana Hilang: Pamit ke Glodok, Jual Motor di Tegal, Ketemu di Malang |
---|
Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 M Imbas Dibakarnya 2 Gedung DPRD saat Demo |
---|
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.