Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Beda Kata Kapolri dengan Polda Jabar-Jatim soal Alasan Sita Buku Tersangka Demo Rusuh
Kapolri menyebut penyitaan buku dari tersangka kerusuhan demonstrasi karena kebetulan buku itu berada di TKP saat penggeledahan.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan berbeda disampaikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Polda Jabar serta Polda Jatim terkait penyitaan buku milik tersangka kerusuhan saat demonstrasi pada akhir Agustus 2025 lalu.
Adapun perbedaan tersebut terkait alasan penyitaan buku dari tersangka.
Menurut Listyo Sigit, penyitaan buku tersebut tidak berkaitan dengan penangkapan para tersangka.
Dia mengungkapkan penyitaan dilakukan karena kebetulan buku tersebut berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat digeledah.
Listyo Sigit pun mencontohkan jika ada barang lainnya seperti struk belanja berada di TKP, maka akan turut disita polisi.
"Jadi saya kira kita tidak melakukan penyitaan terhadap buku beraliran kiri, tidak."
"Tapi pada saat kita melakukan proses penanganan suatu tindak pidana, tentunya pada saat kita melakukan penggeledahan, dan kemudian kita melakukan penyitaan terhadap hal-hal yang kita temukan di TKP. Ya mungkin ada catatan belanja dan sebagainya itu pun juga kita amankan," ujar Sigit dalam program Rosi di YouTube Kompas TV, Kamis (25/9/2025).
Listyo Sigit pun menegaskan polisi tidak pernah mempermasalahkan buku yang disita.
"Ya karena tugas kita tentunya semua yang ada di dalam TKP tentunya harus kita pelajari, kita rangkai," tegas Sigit.
Mantan Kapolresta Solo itu juga menegaskan penyitaan buku oleh polisi tidak ada kaitan dengan isinya.
"Kebetulan saja ada buku itu, tapi bukan karena bukunya, ataupun aliran yang ada di dalam buku itu kemudian membuat buku itu disita. Jadi saya ingin luruskan masalah ini," ujarnya.
Polda Jabar dan Jatim Sebut Buku Disita karena Diduga Pengaruhi Pemikiran Tersangka
Namun, berbeda dengan Listyo Sigit, pihak Polda Jabar dan Jatim justru kompak menyebut penyitaan buku karena adanya dugaan para tersangka melakukan kerusuhan lantaran terpengaruh dari bacaannya tersebut.
Untuk Polda Jabar, ada ratusan buku yang disita dari 26 tersangka perusakan dan pembakaran berbagai fasilitas umum dalam kerusuhan saat demonstrasi akhir Agustus 2025.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menyebut buku yang disita itu diduga menjadi referensi pelaku kerusuhan di DPRD Jabar.
Hendra juga menyebut ada buku yang memuat ajakan untuk desersi atau terkait pembelotan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.