Demo di Jakarta
Ibunda Ungkap Tak Ada Orang yang Datang Beli Jam Richard Mille Ahmad Sahroni yang Dibawa Anaknya
Jam tangan mewah milik Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni sempat dibawa pulang bocah berusia 14 tahun.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Wahyu Aji
"Aku ngomong sama anakku 'Kak dengan adanya berita begini. Ini juga bukan hak kita. Saya langsung habis maghrib, sama suami lapor RT, lapor RW, lapor Lurah, dan bertemu Camat untuk bagaimana dijembatani untuk mengembalikan jam itu," jelasnya.
Setelah itu, kata Andriyani, Imamuddin, sebagai perwakilan pihak keluarga Ahmad Sahroni datang ke rumahnya, pada Minggu (31/8/2025).
Proses pengembalian jam tangan mewah itu dilakukan secara kekeluargaan. Pihak Sahroni menyambut baik itikad baik keluarga Andriyani yang secara sukarela dan tanpa paksaan hendak mengembalikan jam tangan mewah itu.
Untuk memastikan proses tersebut, Andriyani mengatakan, dia, sang suami, Ketua RT, Ketua RW setempat, dan pihak Sahroni menandatangani surat pernyataan pengembalian barang.
"Jadi kejadian itu Sabtu sore, datangnya (pihak Sahroni) Minggu sore. Ketemu Pak Imamuddin, saya sebelumnya udah minta maaf karena ini hanya ikut-ikutan, anak remaja ikut-ikutan ada demo. Bukan ada apa-apa," pungkasnya.
Kronologis Bocah Bawa Pulang Jam Tangan Mewah Sahroni
Andriyani Juwita (43), menceritakan kronologis putranya (14) viral di media sosial karena membawa pulang jam tangan mewah dalam aksi penjarahan di kediaman Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni, pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
Ia mengatakan, hal itu bermula saat putranya yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara itu meminta izin untuk bermain bola di lapangan yang tak jauh dari kediamannya.
Kata Andriyani, keluarganya sudah mendapat imbauan dari warga sekitar bahwa akan ada aksi massa di rumah Ahmad Sahroni.
Sehingga, ia mengatakan, suaminya sudah mengingatkan sang putra untuk tidak mendekat ke kawasan rumah Ahmad Sahroni.
Hal itu dilakukan karena sebagai orang tua, Andriyani mengaku, khawatir akan terjadi kekacauan dalam aksi massa di rumah Sahroni dan berpotensi membahayakan anak keduanya itu.
"Iya (izin main bola) karena sempat dicari. Dan diultimatum sama abinya 'Kak jangan ke mana-mana ya. Kalau emang mau main bola di sini aja. Jangan ikut kerumunan massa'," ucap Andriyani, saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (3/9/2025).
Andriyani mengatakan, dia mulai merasakan ada yang tidak beres ketika putranya itu tak kunjung pulang meski sudah mendekati waktu maghrib.
Dia bersama putra pertamanya sempat mencari-cari keberadaan anak keduanya. Andriyani juga mengecek situasi di rumah Sahroni yang saat itu sudah dipadati ratusan lebih orang.
Namun, ia tak menemukan putra keduanya di dalam kerumunan itu. Andriyani pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Andriyani meminta sang suami untuk mencari keberadaan sang anak, yang pada akhirnya juga tidak menemukan putra mereka.
Demo di Jakarta
Jadwal Demo Jakarta 23 September 2025: 3 Titik Aksi di Jakpus, 5.684 Personel Gabungan Siaga |
---|
Polda Metro Periksa Kuasa Hukum Delpedro Marhaen Terkait Dugaan Penghasutan Demo Berujung Ricuh |
---|
PPATK Serahkan Hasil Analisis Aliran Dana Terkait Demo Ricuh di Jakarta Kepada Polda Metro Jaya |
---|
Ada Demo Buruh di DPR, Ini Cara Polisi Antisipasi Agar Tak Disusupi Perusuh |
---|
Tim Independen LNHAM akan Gali Keterangan Polisi Hingga Keluarga Korban Terkait Demo Agustus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.