Kepala Staf Pertahanan Britania Raya Disambut Upacara Jajar Kehormatan saat Temui Prabowo

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upacara jajar kehormatan mengawali pertemuan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Kepala Staf Pertahanan Brirania Raya Laksamana Sir Tony Radakin di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jakarta pada Kamis (30/5/2024).

Kedatangan Sir Tony Radakin di Kemhan RI sekira pukul 14.20 WIB disambut oleh Wakil Menteri Pertahanan M Herindra.

Tony dan Herindra lalu naik ke atas podium untuk mengikuti upacara jajar kehormatan tersebut.

Di atas podium, Herindra berdiri selangkah di belakang samping Tony Radikin.

Keduanya sama-sama melakukan penghormatan kepada dua bendera kebangsaan yang dikibarkan pasukan upacara diiringi lagu kebangsaan dua negara yang dimainkan pasukan secara bergantian.

Herindra lalu mendampingi Tony melakukan inspeksi pasukan.

Baca juga: Mahfud Sebut Kepribadian Prabowo Jadi Modal Lakukan Perbaikan Tanpa Harus Bergantung Pada Orang Lain

Setelah melakukan inspeksi pasukan, Herindra mengantar Tony untuk memberikan penghormatan di depan patung Soekarno Menunggang Kuda di depan Kemhan.

Setelahnya, Herindra mengantar Tony ke dalam kantor Kemhan untuk menemui Prabowo.

Di dalam, Prabowo kemudian menyambut Tony.

Setelah berbincang singkat, Prabowo mengajak Tony untuk masuk ke sebuah ruangan 

Pertemuan Prabowo Subianto dan Tony Radakin di kantor Kemhan RI ini berlangsung tertutup dari awak media.

Hingga berita ini tayang, belum diketahui apa yang dibahas oleh keduanya.

Hubungan Indonesia dan Inggris Terkait Pertahanan

Dirangkum dari laman resmi Kemhan, setelah ASEAN Defence Ministers’ Meeting ADMM ke-17 di Jakarta Convention Center pada hari Kamis (16/11/2023), Prabowo menyebut Inggris sebagai salah satu negara yang sudah menyampaikan keinginan untuk bergabung sebagai mitra dialog ASEAN (ADMM-Plus).

Diketahui saat ini forum ADMM-Plus berfokus pada tujuh bidang kerja sama praktis yaitu Keamanan Maritim, Kontra-Terorisme, Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana, Operasi Pemeliharaan Perdamaian, Kedokteran Militer, Aksi Ranjau Kemanusiaan, dan Keamanan Siber.

Baca juga: Negara Pemilik Hak Veto PBB Selalu jadi Penghambat Pengakuan Keanggotaan Palestina