Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

7 Fakta Trump Terapkan Tarif 100 Persen untuk Obat Farmasi Impor Mulai 1 Oktober

Trump umumkan tarif 100 persen untuk obat impor mulai 1 Oktober. Pasar farmasi global gonjang-ganjing, saham anjlok.

|
https://www.whitehouse.gov/
KEBIJAKAN DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/ pada Minggu (14/9/2025) menunjukkan Presiden Donald Trump menyampaikan pidato di KTT AI Gedung Putih di Auditorium Andrew W. Mellon di Washington, DC. Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan tajam, kali ini terkait sanksi terhadap Rusia. Trump umumkan tarif 100 persen untuk obat impor mulai 1 Oktober. Pasar farmasi global gonjang-ganjing, saham anjlok. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan kebijakan baru yang mengejutkan dunia.

Ia menyatakan akan menerapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap obat-obatan farmasi bermerek dan berpaten.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2025 mendatang.

Trump menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari upaya melindungi industri dalam negeri.

Meski begitu, ia memberikan pengecualian bagi perusahaan yang tengah membangun pabrik farmasi di Amerika Serikat.

Pengumuman ini langsung memicu reaksi negatif dari pasar saham global.

Sejumlah perusahaan farmasi besar di Eropa, Asia, hingga Australia tercatat mengalami penurunan harga saham.

Industri farmasi India dinilai tidak terlalu terdampak karena sebagian besar memproduksi obat generik.

Di sisi lain, kelompok industri farmasi AS memperingatkan tarif ini bisa mengganggu investasi besar di sektor tersebut.

Trump juga menambahkan tarif baru untuk produk rumah tangga, furnitur, hingga truk berat, yang sama-sama berlaku mulai 1 Oktober.

Berikut rangkuman 7 fakta yang perlu diketahui terkait kebijakan ini.

1. Tarif farmasi baru yang diumumkan Trump

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menulis bahwa mulai 1 Oktober, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap seluruh produk farmasi bermerek atau berpaten.

Baca juga: AS Kembali Panas, Ini Alasan Trump Kirim Pasukan ke Portland hingga Gunakan Kekuatan Penuh

Artinya, harga produk farmasi impor bisa berlipat ganda bagi importir maupun konsumen Amerika.

Trump menyebut pengecualian hanya berlaku untuk perusahaan yang sedang membangun pabrik produksi farmasi di Amerika.

Dikutip dari Al Jazeera, Trump menjelaskan, istilah “sedang membangun” mencakup proyek yang baru dimulai maupun yang sedang berjalan.

Trump tidak merinci apakah tarif ini akan ditambahkan di atas tarif nasional yang sebelumnya telah dikenakan pada sejumlah mitra dagang AS.

Truth Social adalah platform media sosial yang diluncurkan oleh Trump Media & Technology Group pada Februari 2022.

Aplikasi ini dibuat sebagai wadah alternatif bagi kebebasan berbicara, khususnya bagi kalangan konservatif, setelah Donald Trump diblokir dari beberapa media sosial besar.

Pengguna dapat memposting “Truths” mirip seperti tweet, mengikuti akun lain, dan berbagi konten.

Meskipun populer di kalangan pendukung Trump, platform ini juga menghadapi kritik terkait moderasi konten dan transparansi.

2. Asal impor farmasi Amerika Serikat

Menurut data Observatory of Economic Complexity (OEC), produk farmasi menyumbang sekitar 5,6 persen dari total impor AS pada 2023 dengan nilai mencapai 158 miliar dolar AS.

Dari jumlah tersebut, obat-obatan kemasan mencapai 86,4 miliar dolar.

Sekitar 14,2 persen atau 12,3 miliar dolar berasal dari Irlandia, 14 persen atau 12,1 miliar dolar dari Swiss, 13,4 persen atau 11,6 miliar dolar dari Jerman, dan 10,6 persen atau 9,2 miliar dolar dari India.

Negara lain pemasok obat untuk AS antara lain Italia, Denmark, dan Inggris.

Pada tahun yang sama, AS juga mengimpor vaksin, darah, antiserum, toksin, dan kultur senilai 65,1 miliar dolar.

Irlandia menyumbang 23,2 persen atau 15,1 miliar dolar, sementara Jerman menyumbang 20,9 persen atau 13,6 miliar dolar.

3. Reaksi pasar global

Pengumuman Trump langsung mengguncang pasar saham farmasi di Asia dan Eropa.

Baca juga: Trump Hantam Microsoft, Sebut Lisa Monaco ‘Ancaman Negara’ yang Harus Dipecat

Perusahaan Swiss seperti Lonza, Novartis, dan Roche turun sekitar 1,2 persen pada perdagangan awal Jumat.

Saham Merck dan Bayer di Jerman juga melemah masing-masing 1,1 persen dan 1,5 persen.

Di Jepang, Sumitomo Pharma anjlok 3,5 persen, Otsuka Holdings turun 2,9 persen, dan Daiichi Sankyo melemah 2 persen.

Takeda Pharmaceutical hanya turun tipis 0,1 persen, sementara Shionogi justru naik 1 persen.

Di India, indeks farmasi utama turun 2 persen, dengan Sun Pharmaceutical Industries merosot 3 persen.

Padahal, sebagian besar produsen obat India bergerak di bidang generik yang tidak dikenai tarif baru.

Di Australia, CSL yang merupakan perusahaan biotek terbesar merosot ke titik terendah dalam enam tahun, turun 1,9 persen.

4. Dampak terhadap industri farmasi global

Meski pasar bereaksi negatif, para analis menilai dampak tarif ini bisa bervariasi antarperusahaan.

Industri farmasi India diperkirakan tidak terlalu terpukul karena sebagian besar produksinya berupa obat generik.

Selain itu, banyak perusahaan besar India sudah memiliki pabrik di AS sehingga otomatis mendapat pengecualian.

Namit Joshi, ketua Dewan Promosi Ekspor Farmasi India, mengatakan kepada CNN bahwa tarif ini “tidak mungkin berdampak langsung pada ekspor India”.

“Sebagian besar kontribusi kami ada pada obat generik sederhana, dan sebagian besar perusahaan besar India sudah mengoperasikan unit manufaktur atau pengemasan ulang di AS,” ujarnya.

Sementara itu, pakar lain seperti Jared Holz dari Mizuho Securities menyebut dampak tarif mungkin tidak signifikan karena hampir semua pemain besar farmasi telah menanamkan investasi dan produksi di AS.

5. Dampak untuk sektor farmasi AS

Kelompok industri farmasi, Pharmaceutical Research and Manufacturers of America (PhRMA), memperingatkan bahwa tarif dapat mengganggu investasi besar di sektor ini.

Alex Schriver, wakil presiden senior PhRMA, mengatakan bahwa “setiap dolar yang dibelanjakan untuk tarif adalah satu dolar yang tidak dapat diinvestasikan dalam manufaktur Amerika atau pengembangan obat masa depan.”

Baca juga: Petro Lawan Balik Trump, Sebut Pencabutan Visa Tak Akan Bungkam Kolombia dalam Bela Palestina

Ia menambahkan, obat-obatan biasanya dikecualikan dari tarif agar tidak menimbulkan biaya lebih tinggi maupun risiko kelangkaan pasokan.

6. Tarif lain yang diumumkan Trump

Trump juga mengumumkan tarif 50 persen untuk lemari dapur, meja rias kamar mandi, dan produk terkait.

Selain itu, tarif 30 persen diberlakukan untuk furnitur berlapis kain, serta tarif 25 persen untuk truk berat impor.

Seluruh tarif tambahan ini akan berlaku mulai 1 Oktober mendatang.

7. Alasan Trump memberlakukan tarif

Trump tidak memberikan alasan spesifik terkait tarif untuk produk farmasi bermerek.

Namun, untuk produk rumah tangga dan furnitur, ia menyebut ada “banjir produk impor dalam skala besar” yang menurutnya tidak adil bagi industri dalam negeri.

“Kita harus melindungi proses manufaktur kita demi keamanan nasional dan alasan lainnya,” tulis Trump di Truth Social.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan