Konflik Palestina Vs Israel
Trump-Netanyahu Gelar Pertemuan Panas: Nasib Gaza Bakal di Persimpangan Damai atau Perang?
Netanyahu dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump guna menindaklanjuti proposal perdamaian 21 poin, Senin (29/9/2025)
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menggelar pertemuan tatap muka dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (29/9/2025) di Gedung Putih.
Pertemuan tersebut merupakan yang keempat sejak Trump menjabat kursi pemerintahan AS sejak Januari 2025.
Mengutip laporan Gedung Putih, agenda utama kedua pemimpin ini guna menindaklanjuti proposal perdamaian 21 poin yang sebelumnya disampaikan Trump kepada para pemimpin regional di New York pekan lalu.
Adapun isi proposal perdamaian 21 poin mencakup sejumlah langkah strategis seperti penghentian segera serangan militer di Gaza.
Proposal juga mengatur penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza, yang akan diikuti dengan penempatan pengawasan internasional. Pengawasan ini dirancang untuk memastikan Hamas maupun kelompok lain mematuhi gencatan senjata.
Selain itu, Trump juga menggagas program rekonstruksi besar-besaran di Gaza, dengan dukungan dana dari negara-negara donor, terutama negara Arab.
Fokus utamanya adalah pembangunan infrastruktur, rumah sakit, sekolah, serta pemulihan ekonomi warga Gaza yang terdampak perang.
Tidak hanya itu, proposal juga menyinggung peran Otoritas Palestina dalam mengelola Gaza setelah perang. Meski poin ini masih menuai penolakan dari pihak Israel, Gedung Putih menilai kehadiran Otoritas Palestina penting untuk menciptakan tata kelola yang lebih stabil.
Beberapa poin lain mencakup deradikalisasi, reformasi keamanan, dan jaminan hak-hak sipil warga Palestina.
Serta tuntutan pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan Hamas dalam waktu 48 jam setelah kesepakatan disetujui, sebagaimnana dikutip dari CNN International.
Baca juga: Trump Janji Kejutan Istimewa soal Gaza, Netanyahu Dituding Ragu soal Kesepakatan Gencatan Senjata
Netanyahu Masih Ragu
Pasca proposal diajukan, Netanyahu menunjukkan sikap hati-hati terkait proposal 21 poin gencatan senjata yang digagas Gedung Putih.
Dalam wawancara dengan Fox News, Netanyahu menegaskan bahwa dirinya belum menyetujui rencana tersebut.
“Kami sedang menggodoknya. Rencana itu belum final,” ujarnya.
Sejumlah pejabat Israel menyebut Netanyahu diperkirakan akan menyampaikan keberatan dalam pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.
Sumber menyebut, salah satu alasan utama keraguannya adalah poin sensitif soal peran Otoritas Palestina dalam pengelolaan Gaza pasca perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.