Banjir Terparah dalam 50 Tahun Terakhir di Marathwada India, 2 Tewas dan 11 Ribu Warga Dievakuasi
Sedikitnya 3.600 warga di distrik tersebut telah diungsikan setelah Bendungan Sina Kolegaon melepas debit air hingga 75.500 kaki kubik per detik
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, INDIA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Marathwada, Maharashtra India, sejak 20 September memicu banjir besar yang menewaskan sedikitnya dua orang dan memaksa lebih dari 11.500 warga meninggalkan rumah mereka.
Otoritas setempat menyebut curah hujan kali ini sebagai yang terparah dalam 50 tahun terakhir.
Bencana semakin parah setelah Bendungan Jayakwadi, waduk terbesar di kawasan tersebut melepas air dalam jumlah masif hingga menaikkan permukaan Sungai Godavari.
Seluruh 27 pintu air bendungan terpaksa dibuka setelah kapasitas penyimpanan mencapai 98 persen.
Korban Jiwa dan Evakuasi Besar-Besaran
Dikutip dari India Today, di distrik Dharashiv, dua orang tewas dalam insiden terpisah terkait hujan lebat pada Sabtu malam (27/9/2025).
Satu korban tenggelam, sementara lainnya meninggal akibat kecelakaan yang masih berhubungan dengan cuaca ekstrem.
Baca juga: Raja Ampat Dilanda Banjir Bandang, Susi Pudijastuti Desak Prabowo Hentikan Aktivitas Tambang
Sedikitnya 3.600 warga di distrik tersebut telah diungsikan setelah Bendungan Sina Kolegaon melepas debit air hingga 75.500 kaki kubik per detik (cusecs) yang menggenangi wilayah Paranda Taluka.
Evakuasi juga dilakukan di Distrik Chhatrapati Sambhajinagar, tempat sekitar 7.000 penduduk dari desa-desa seperti Vadali, Naygaon, Maygaon, dan Apegaon dipindahkan ke lokasi aman.
Di Nanded, Sungai Godavari yang meluap hingga ketinggian 354 meter memaksa hampir 1.000 orang meninggalkan rumah.
Pemerintah setempat mengeluarkan peringatan darurat melalui dawandi—pengumuman tradisional dengan genderang—untuk memperingatkan warga di daerah rawan banjir, terutama di wilayah Beed.
Pasukan Tentara India dan National Disaster Response Force (NDRF) siaga penuh untuk membantu proses penyelamatan.
India Meteorological Department (IMD) juga telah mengeluarkan peringatan merah, karena wilayah hulu Nashik masih diguyur hujan lebat yang berpotensi memperburuk kondisi.
Respons Pemerintah
Perdana Menteri Negara Bagian Maharashtra, Devendra Fadnavis, meninjau langsung situasi di lapangan.
Ia memerintahkan jajarannya untuk mempercepat proses penyelamatan dan penyaluran bantuan.
“Semua langkah harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk memastikan evakuasi dan rehabilitasi berjalan aman,” tegas Fadnavis.
Pembangunan Bendungan Manikin di Kupang NTT Capai 66 Persen, Target Selesai 2028 |
![]() |
---|
Banjir Bandang di Nagekeo NTT: 6 Orang Tewas, 3 Masih Hilang, Status Tanggap Darurat Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Banjir Bandang Nagekeo: 34 Ribu Warga Terdampak, Kapolda NTT Gerakkan Evakuasi dan Bantuan Darurat |
![]() |
---|
Keberadaan 4 Korban Banjir Bandang di Bali Belum Diketahui |
![]() |
---|
Sosok Ermelinda Co'o, Korban Banjir di Nagekeo NTT yang Meninggal Setelah 5 Hari Dirawat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.