Konflik Palestina Vs Israel
Petro Lawan Balik Trump, Sebut Pencabutan Visa Tak Akan Bungkam Kolombia dalam Bela Palestina
Kolombia memanas, Presiden Gustavo Petro nyatakan tak peduli atas pencabutan visa oleh AS, tegaskan suaranya soal Palestina tak bisa dibungkam
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Hubungan Amerika Serikat dan Kolombia kembali memanas setelah Presiden Kolombia Gustavo Petro secara terbuka menyatakan tak acuh atas keputusan Washington yang mencabut visanya.
Adapun ketegangan ini bermula ketika Petro menghadiri Sidang Umum PBB pekan lalu.
Di luar markas besar PBB di New York, Petro secara mengejutkan ikut turun ke jalan bersama massa pro-Palestina, menyerukan agar tentara Amerika tidak mengikuti perintah Presiden Donald Trump tentang operasi militer di Gaza.
Namun, upaya ini memicu kontroversi di kalangan pejabat AS yang menilainya sebagai bentuk provokasi.
Bahkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa pernyataan Petro merupakan tindakan “reckless and incendiary”, atau gegabah dan menghasut.
Alasan tersebut yang mendorong pemerintahan Trump untuk menangguhkan Visa Presiden Kolombia itu dengan dalih ucapan Petro berpotensi menimbulkan instabilitas politik dan militer, serta merusak hubungan bilateral.
"Kami akan mencabut visa Petro karena tindakan ceroboh dan provokatif," kata Kementerian Luar Negeri AS, dilansir dari The Guardian.
Presiden Kolombia Lawan Balik
Untuk merespons aksi pencabutan visa yang dilakukan Trump, Petro dalam unggahan di media sosial pada Sabtu (27/9/2025) menegaskan bahwa ia tidak terganggu dengan kebijakan tersebut.
“Saya tidak lagi punya visa untuk bepergian ke Amerika Serikat. Saya tidak peduli. Saya tidak butuh visa karena saya bukan hanya warga negara Kolombia, tetapi juga warga negara Eropa, dan saya sungguh-sungguh menganggap diri saya orang bebas di dunia,” ujarnya.
Baca juga: AS Cabut Visa Presiden Kolombia Gara-gara Pidatonya di PBB Serang Donald Trump & Bela Palestina
Presiden Kolombia itu menilai pencabutan visa akibat kritiknya terhadap serangan Israel di Gaza adalah bentuk pelanggaran hukum internasional.
Ia menuding Amerika Serikat berusaha membungkam suara kritik terhadap apa yang disebutnya sebagai “genosida di Gaza.
“Mencabutnya karena mengecam genosida menunjukkan AS tidak lagi menghormati hukum internasional,” tulisnya di X.
Keputusan pencabutan visa ini semakin mempertegang hubungan Bogotá dan Washington yang belakangan kerap diwarnai ketegangan.
Namun, bagi Petro, langkah tersebut justru menjadi dorongan untuk semakin vokal membela Palestina di panggung internasional.
Hubungan Kolombia-AS
Ketegangan seperti ini bukan kali pertama yang terjadi, sejak Trump kembali ke Gedung Putih, relasi Bogotá dan Washington sudah dipenuhi ketegangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.