Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Greta Thunberg Bantah Klaim Armada Gaza Hanya Kejar Publisitas Semata

Perempuan muda pemberani asal Swedia, Greta Thunberg menepis kritik bahwa armada kapal menuju Gaza yang ia ikuti merupakan aksi publisitas

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
MENUJU GAZA - Tangkap layar dari situs RNTV, Kamis (4/9/2025) yang menunjukkan gambar kapal yang sedang menuju Gaza dihasilkan oleh AI. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara tergabung dalam armada Sumud Flotia akan menuju Gaza membawa bantuan makanan dan obat-obatan. 

Greta Thunberg Bantah Klaim Armada Gaza Hanya Kejar Publisitas Semata

TRIBUNNEWS.COM- Perempuan muda pemberani asal Swedia, Greta Thunberg menepis kritik bahwa armada kapal menuju Gaza yang ia ikuti merupakan aksi publisitas, dan menyatakan tidak seorang pun akan membahayakan diri mereka sendiri hanya demi perhatian.

Aktivis muda yang dulu kerap menyuarakan bahaya Perubahan Iklim asal Swedia tersebut berada di salah satu dari 52 kapal yang membentuk Global Sumud Flotilla (GSF), yang sedang menuju Gaza dengan tujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di sana.

Pihak Israel telah mengejek armada GSF dan upaya serupa melalui laut untuk mencapai wilayah tersebut, dengan menyebut kapal yang ditumpangi Thunberg pada bulan Juni sebagai "kapal pesiar selfie".

Ketika ditanya mengenai kritik terhadap armada tersebut oleh Laura Kuenssberg dari BBC, aktivis tersebut berkata: "Saya rasa tidak ada seorang pun yang akan mempertaruhkan nyawanya untuk aksi publisitas."

Berbicara saat berlayar di lepas pantai Yunani, ia mengatakan armada itu bukan sekadar misi kemanusiaan, tetapi juga mengirim pesan kepada masyarakat di Gaza bahwa "ketika pemerintah kita gagal bertindak, rakyatlah yang akan bertindak".

Badan-badan bantuan internasional telah berupaya mengirimkan makanan dan obat-obatan ke wilayah Palestina - tetapi perlu dicatat bahwa Israel membatasi aliran pasokan. Israel mengklaim berupaya mencegah pasokan tersebut jatuh ke tangan Hamas, dan telah menyetujui badan bantuan yang didukung AS.

Bulan lalu, sebuah badan yang didukung PBB mengonfirmasi adanya kelaparan di Gaza, dan kepala kemanusiaan PBB mengatakan hal itu merupakan akibat langsung dari "penghalang sistematis" Israel terhadap masuknya bantuan ke wilayah tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut hal ini sebagai "kebohongan besar".

 

 

Baca juga: Italia Kirim Kapal Perang untuk Bantu Armada Bantuan Global Sumud ke Gaza

 

GRETA THUNBERG - Tangkapan layar YouTube Sky News yang diambil pada Senin (11/6/2025) yang menampilkan Greta Thunberg tiba di Prancis setelah dideportasi Israel pada Senin (9/6/2025). Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, mengecam keras tindakan Israel setelah dirinya dideportasi pada Selasa (10/6/2025) usai berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui laut.
GRETA THUNBERG - Tangkapan layar YouTube Sky News yang diambil pada Senin (11/6/2025) yang menampilkan Greta Thunberg tiba di Prancis setelah dideportasi Israel pada Senin (9/6/2025). Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, mengecam keras tindakan Israel setelah dirinya dideportasi pada Selasa (10/6/2025) usai berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui laut. (Tangkapan Layar YouTube Sky News)

 

 

 

Thunberg mengatakan tujuan armada itu adalah untuk "mematahkan pengepungan ilegal dan tidak manusiawi Israel di Gaza melalui laut". Militer Israel telah lama menguasai perairan yang berbatasan dengan Gaza.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan