Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
AS Kembali Panas, Ini Alasan Trump Kirim Pasukan ke Portland hingga Gunakan Kekuatan Penuh
Presiden AS, Donald Trump mengirim pasukan ke wilayah Portland, Oregon yang menurutnya telah rusak akibat kerusuhan di depan fasilitas ICE.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) kembali memanas setelah Presiden Donald Trump mengirim pasukan ke wilayah Portland, Oregon, AS Sabtu (27/9/2025).
Donald Trump mengatakan, pengiriman pasukan ke Portland sebagai bentuk melindungi fasilitas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang ia klaim telah diserang oleh Antifa dan teroris domestik lainnya.
Antifa adalah singkatan dari anti-fasis. Istilah ini berasal dari kata Jerman "antifaschistisch", merujuk pada kelompok anti-fasis Jerman pada tahun 1930-an.
Meski keberadaan Antifa di AS sudah ada sejak puluhan tahun lalu, kelompok ini menjadi terkenal setelah kemenangan pemilu pertama Trump pada tahun 2016 dan unjuk rasa sayap kanan di Charlottesville pada tahun 2017, tempat berbagai kelompok anti-fasis mulai bersatu.
Kini, Trump kembali bermasalah dengan kelompok Antifa setelah mengutus Menteri Perang AS, Pete Hegseth untuk mengirim pasukan ke Portland.
Bahkan, Trump tak segan-segan mengutus Hegseth untuk mengirimkan pasukan dengan kekuatan penuh di kota tersebut.
"Saya menginstruksikan Menteri Perang, Pete Hegseth, untuk menyediakan semua pasukan yang diperlukan guna melindungi Portland yang porak-poranda akibat perang, dan semua Fasilitas ICE kita yang dikepung dari serangan Antifa, dan teroris domestik lainnya."
"Saya juga mengizinkan pengerahan pasukan penuh, jika diperlukan. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" tulis Trump di Truth Social.
Gedung Putih tidak memberikan komentar tambahan ketika dihubungi CNN untuk klarifikasi mengenai apa yang dimaksud presiden dengan "kekuatan penuh" dan pasukan mana yang akan dikirim ke kota tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, juru bicara DHS, Tricia McLaughlin, mengklaim tindakan tersebut diambil setelah "kerusuhan hebat selama berminggu-minggu di fasilitas ICE" dan serangan terhadap penegak hukum.
"Kami tidak akan membiarkan teroris domestik Antifa menghalangi misi kami untuk menciptakan keamanan Amerika, dan mereka yang mencoba akan dimintai pertanggungjawaban," kata McLaughlin.
Baca juga: AS Cabut Visa Presiden Kolombia Gara-gara Pidatonya di PBB Serang Donald Trump & Bela Palestina
Lantas, mengapa Trump sangat terobsesi dengan Kota Portland daripada kota-kota lainnya di AS?
Padahal Kota Portland memiliki tingkat pembunuhan jauh lebih rendah dibandingkan dengan Memphis, Washington, dan Chicago.
Ketertarikan Trump pada Portland sama pentingnya dengan apa yang diwakili kota tersebut dibandingkan dengan protes terhadap ICE yang sedang berlangsung, dikutip dari Politico.
Gedung Putih memandang Portland sebagai contoh yang bermanfaat dalam kampanye penegakan hukumnya — sebuah kota yang dapat diangkat oleh para pejabat Trump untuk menyampaikan pesan mereka tentang segala hal, mulai dari imigrasi, kejahatan, hingga kekerasan sayap kiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.