Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

VIDEO Bukti Tentara Israel Tembaki Paramedis dan Ambulans Rotator Menyala: Dibantai di Rafah

video itu secara jelas memperlihatkan ambulans dan truk pemadam kebakaran yang membawa 14 paramedis dan personel pertahanan sipil ditembaki Israel

khaberni/tangkap layar
JENAZAH PARAMEDIS - Jenazah para paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi korban penembakan Israel pada 23 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan. Israel mengklaim, mereka menembaki dengan alasan ambulans dan krunya bergerak mencurigakan. Sebuah video yang beredar membantah narasi tersebut. 

Tatkala ambulans berhenti di samping mobil yang diduga berisi anggota Hamas itu, tentara Israel berasumsi mereka sedang terancam sehingga melepaskan tembakan. Padahal, tidak ada bukti satu pun nakes memegang senjata.

Baca juga: Banyak Negara Diklaim Tertarik Terima Warga Gaza, Israel: 60 Persen Ingin Pindah

Sebelumnya, Israel mengakui laporan mengenai kendaraan mendekat tanpa lampu itu tidak akurat. Laporan itu punya kaitan dengan pasukan yang terlibat penembakan.

Salah satu nakes yang selamat berkata kepada BBC, ambulans itu menyalakan lampu. Dia membantah rekan-rekannya punya kaitan dengan kelompok militan apa pun.

Video rekaman memperlihatkan ambulans diberi tanda dengan jelas. Di samping itu, para nakes mengenakan seragam yang memantulkan cahaya.

Pejabat Israel mengatakan jenazah 15 nakes itu dikubur di dalam pasir oleh tentara Israel untuk melindungi mereka dari hewan liar.

Keberadaan jenazah baru diketahu seminggu setelah peristiwa itu karena badan-badan internasional tidak bisa membuat perlintasan aman ke area itu. Saat tim bantuan menemukan jenazah, mereka juga mendapati ponsel Radwan yang berisi rekaman kejadian.

Beberapa laporan menyebutkan nakes sempat diborgol sebelum mereka tewas. Namun, pejabat militer Israel membantahnya dan mengatakan para korban tidak dieksekusi dari jarak dekat.

IDF berjanji akan menggelar penyelidikan menyeluruh untuk membuat terang kasus ini. Sementara itu, Bulan Sabit Merah dan organisai internasional lainnya meminta adanya penyelidikan independen.

Dikutip dari The Times of Israel, PBB mengatakan setidaknya sudah ada 1.060 nakes yang tewas di Gaza sejak perang di sana meletus tanggal 7 Oktober 2023.

Adapun penembakan terhadap nakes di atas terjadi lima hari setelah Israel kembali melancarkan serangan di Gaza.

Israel menolak melanjutkan gencatan senjata ke tahap kedua.

Jika tahap dua terwujud, Israel akan menarik pasukannya dari Gaza, perang diakhiri, dan semua sandera dibebaskan.

Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolaknya. Dia menegaskan perang baru akan berakhir jika Hamas dilenyapkan.

Baca juga: PBB: Israel Ubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Menjadi Zona Terlarang

Di sisi lain, Hamas menolak tawaran perpanjangan tahap pertama dengan syarat membebaskan sandera secara bertahap.

 

(oln/khbrn/tnyt/bbc/*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved