Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

VIDEO Bukti Tentara Israel Tembaki Paramedis dan Ambulans Rotator Menyala: Dibantai di Rafah

video itu secara jelas memperlihatkan ambulans dan truk pemadam kebakaran yang membawa 14 paramedis dan personel pertahanan sipil ditembaki Israel

khaberni/tangkap layar
JENAZAH PARAMEDIS - Jenazah para paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi korban penembakan Israel pada 23 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan. Israel mengklaim, mereka menembaki dengan alasan ambulans dan krunya bergerak mencurigakan. Sebuah video yang beredar membantah narasi tersebut. 

Sebagai informasi, kontak dengan para korban hilang pada tanggal 23 Maret.

Israel telah menewaskan 27 pekerja Bulan Sabit Merah saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Hal mengerikan ini terjadi di tengah janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk meningkatkan serangan IDF di Jalur Gaza dan melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggusur warga Palestina.

Dengan dukungan penuh Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 165.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang.

"Gaza tengah menyaksikan eskalasi militer berkelanjutan oleh pendudukan Israel, di tengah kemerosotan total dalam situasi kemanusiaan dan kesehatan, dengan Tel Aviv memberlakukan blokade menyeluruh terhadap wilayah tersebut, mengabaikan semua seruan internasional untuk mencabut blokade tersebut," tulis Khaberni.

Jenazah Paramedis Bula Sabit Palestina
JENAZAH PARAMEDIS - Jenazah para paramedis Bulan Sabit Merah Palestina yang menjadi korban penembakan Israel pada 23 Maret 2025 di Rafah, Gaza Selatan. Israel mengklaim, mereka menembaki dengan alasan ambulans dan krunya bergerak mencurigakan. Sebuah video yang beredar membantah narasi tersebut.

IDF Akui Keliru

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akhirnya mengakui para tentaranya membuat kesalahan karena membunuh lima belas tenaga kesehatan (nakes) di Jalur Gaza pada 23 Maret lalu.

Meski demikian, IDF mengklaim beberapa di antara nakes itu punya kaitan dengan kelompok Hamas.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di dekat Kota Rafah, Gaza selatan. Awalnya, konvoi ambulans Bulan Sabit Palestina (PRCS), sebuah mobil PBB, dan truk pemadam kebakaran dari Pertahanan Sipil Gaza ditembaki IDF.

BBC melaporkan Israel awalnya mengklaim IDF melepaskan tembakan konvoi itu mendekat dan "mencurigakan". Tidak ada sinar lampu depan di mobil.

Selain itu, Israel mengklaim pengerahan kendaraan itu belum dikoordinasi atau disetujui oleh IDF.

Akan tetapi, pernyataan Israel itu terbantahkan oleh rekaman dari ponsel salah satu nakes yang tewas. Rekaman tersebut memperlihatkan kendaraan-kendaraan itu memliki lampu. Para nakes menjawab panggilan untuk membantu korban luka.

Awalnya video tersebut dibagikan oleh media kenamaan asal Amerika Serikat (AS), The New York Times. Video itu memperlihatkan kendaraan melaju. Lalu, tanpa ada peringatan, kendaraan itu mulai ditembaki.

Video itu berdurasi sekitar 5 menit. Seorang nakes yang bernama Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum para tentara Israel mendekati kendaraan.

Adapun pada Sabtu kemarin, IDF menyampaikan pertanyataan kepada wartawan. IDF mengklaim tentaranya sebelumnya menembaki satu mobil yang berisi tiga anggota Hamas.

Ketika ambulans mendekati tempat kejadian, pemantau dari udara menginformasikan kepada tentara bahwa konvoi kendaraan itu "melaju dengan mencurigakan".

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved