Konflik Palestina Vs Israel
PBB: Israel Ubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Menjadi Zona Terlarang
OCHA menyebut dua pertiga wilayah Jalur Gaza berada di bawah perintah pengungsian Israel atau di zona terlarang, semua penyeberangan ditutup.
TRIBUNNEWS.COM – Israel membatasi akses warga Palestina ke sekitar dua pertiga wilayah Gaza dengan menetapkan sebagian besar wilayah sebagai zona terlarang atau melalui perintah pemindahan paksa.
Hal itu disampaikan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Mengutip Al Jazeera, salah satu wilayah yang termasuk dalam zona terlarang tersebut adalah Rafah.
Di Rafah, militer Israel mengeluarkan perintah pemindahan baru pada 31 Maret lalu, dengan peringatan bahwa mereka akan kembali “bertempur dengan kekuatan besar”.
Pembatasan ini juga mencakup sebagian Kota Gaza.
Pada Jumat (4/4/2025) pagi, pasukan Israel melancarkan serangan darat baru di Kota Gaza untuk memperluas apa yang mereka sebut sebagai "zona keamanan".
Eskalasi ini memicu salah satu gelombang pengungsian massal terbesar selama perang, memaksa ratusan ribu warga Palestina, banyak di antaranya sudah mengungsi berkali-kali, untuk kembali meninggalkan tempat tinggal mereka.
“Perjuangan terbesar kami sekarang adalah pengungsian,” ujar Abu Hazem Khalef, seorang pria lanjut usia yang mengungsi dari wilayah timur Kota Gaza, kepada Al Jazeera.
“Saya menuju ke wilayah barat Kota Gaza, mencari tempat di mana saya bisa mendirikan tenda.”
“Kami dipaksa pergi, dan kami bahkan tidak tahu harus ke mana,” tambah Mahmoud al-Gharabli, warga Palestina lainnya yang juga mengungsi.
“Kami kelelahan dan benar-benar hancur.”
Baca juga: Dampak Serangan Israel: Korban Tewas Mencapai 50.609 di Gaza
Ancaman Netanyahu
Serangan militer tersebut dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan meningkatkan tekanan militer untuk memaksa Hamas menyetujui tuntutan Israel.
“Kami sekarang membagi Jalur Gaza dan meningkatkan tekanan, selangkah demi selangkah, agar mereka menyerahkan sandera kami,” kata Netanyahu dalam pesan video pada Rabu (2/4/2025).
Pada Jumat, pasukan Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 38 orang, menurut sumber medis kepada Al Jazeera.
Sehari sebelumnya, Kamis, serangan serupa dilaporkan menewaskan 112 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.