Konflik Palestina Vs Israel
Drone Israel Jatuhkan Empat Granat ke Pasukan PBB Saat Lagi Bersihkan Blokade Jalanan di Lebanon
Insiden ini menjadi "salah satu serangan paling serius" terhadap personel Pasukan PBB sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah
Drone Israel Jatuhkan Empat Granat ke Pasukan PBB yang Lagi Bersihkan Blokade di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) , Rabu (3/9/2025) mengatakan kalau pesawat tanpa awak Israel menjatuhkan empat granat di dekat pasukan penjaga perdamaian.
Insiden ini menjadi "salah satu serangan paling serius" terhadap personel Pasukan PBB sejak gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah pada November.
Baca juga: Media Ibrani: Netanyahu Mengincar Lembah Yordan untuk Dicaplok Israel
"Kemarin pagi, pesawat tanpa awak Pasukan Pertahanan Israel menjatuhkan empat granat di dekat pasukan penjaga perdamaian UNIFIL yang sedang membersihkan blokade jalan yang menghalangi akses ke posisi PBB," kata pasukan PBB, merujuk pada tindakan militer Israel.
"Satu granat mengenai sasaran dalam jarak 20 meter dan tiga granat dalam jarak sekitar 100 meter dari personel dan kendaraan PBB," tambahnya.
"Ini adalah salah satu serangan paling serius terhadap personel dan aset UNIFIL sejak perjanjian penghentian permusuhan November lalu" yang bertujuan mengakhiri lebih dari setahun permusuhan antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah," kata pernyataan itu.
Kelompok Hizbullah ikut menyerang Israel setelah negara pendudukan itu melakukan agresi militer ke Gaza setelah penyerangan Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam.

Sudah Kirim Pemberitahuan
UNIFIL mengatakan militer Israel telah diberitahu sebelumnya tentang rencananya untuk melakukan pekerjaan pembersihan jalan di dekat perbatasan de facto di tenggara desa Marwahin.
Dikatakannya, aksi Israel yang membahayakan nyawa pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2006 yang menjadi dasar gencatan senjata tahun lalu.
"Tindakan apa pun yang membahayakan pasukan penjaga perdamaian PBB dan asetnya, serta mengganggu tugas yang diamanatkan kepada mereka, tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran serius terhadap Resolusi 1701 dan hukum internasional," tegas pernyataan UNIFIL.

UNIFIL Angkat Kaki dari Lebanon
Dewan Keamanan PBB minggu lalu memberikan suara bagi pasukan penjaga perdamaian PBB untuk meninggalkan Lebanon pada tahun 2027.
Itu artinya PBB hanya mengizinkan satu perpanjangan terakhir mandat terhadap UNIFIL setelah adanya tekanan dari Israel dan sekutunya, AS, untuk mengakhiri pengerahan pasukan internasional yang telah berusia hampir 50 tahun itu.
Israel memuji keputusan penghentian pengerahan UNIFIL tersebut dan mendesak pemerintah Lebanon untuk menjalankan kewenangannya di seluruh wilayah negara itu setelah militer Israel menghancurkan kekuatan Hizbullah yang didukung Iran.
Dengan ancaman veto dari pemerintah AS, Dewan Keamanan dengan suara bulat menyetujui resolusi yang akan memperpanjang mandat UNIFIL "untuk terakhir kalinya".
(oln/rntv/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Menlu Spanyol Tepis Ucapan Netanyahu yang Mengatakan Negara Palestina Takkan Terwujud |
---|
Daftar 156 Negara yang Akui Negara Palestina per September 2025 |
---|
Momen 3 Kali Prabowo Promosikan Two-State Solution untuk Penyelesaian Konflik Israel vs Palestina |
---|
Singapura Ancam Sanksi Israel jika Lanjutkan Genosida di Gaza, Nasib Netanyahu Makin Terpojok |
---|
Garda Terdepan Tekan Israel Akhiri Perang Gaza, Spanyol Tolak Janji Netanyahu soal Negara Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.