Jumat, 3 Oktober 2025

Pezeshkian Menangkan Pilpres Iran, Benarkah Dia 'Reformis'? Sikapnya Terhadap Israel Mengejutkan

Pemimpin Tertinggi negara itu, Ayatullah Ali Khamenei, mengucapkan terima kasih kepada para kandidat dan mengucapkan selamat kepada presiden terpilih.

|
Kolase Tribunnews
Masoud Pezeshkian. Sikapnya terhadap Israel ternyata mengejutkan. Benarkah dia dari kalangan reformis? 

Pada bulan Desember 2008, selama masa jabatannya di parlemen, Pezeshkian dan 39 anggota lainnya mengusulkan sebuah rancangan undang-undang, yang diubah menjadi undang-undang, berjudul "Mewajibkan pemerintah untuk memberikan dukungan menyeluruh kepada Palestina," yang menyerukan intervensi signifikan Iran di Gaza.

Rencana ini menuntut pemerintah Iran untuk menilai kembali hubungan politik dan ekonominya dengan negara-negara yang mendukung Israel, sehingga secara efektif mendorong konfrontasi dengan sekelompok besar negara kuat.

Perjanjian ini juga berupaya mencegah barang-barang Israel memasuki Iran dan melarang kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang pemegang saham utamanya adalah entitas Israel.

Penerapan rencana ini meningkatkan konfrontasi politik Iran dengan negara-negara Barat, yang menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan akibat terganggunya perdagangan.

Dalam kampanyenya ketika itu, Pezeshkian berulang kali menekankan perlunya menjalin hubungan baik dengan negara lain, menyatakan," Kita harus menjalin hubungan dengan dunia dan menjalin hubungan yang lebih kuat dengan semua negara, kecuali Israel."

Sebuah sikap yang mungkin mengejutkan dan mengecewakan bagi para musuh-musuh Republik Islam Iran.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved