Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Diperkirakan Menolak 20 Poin Rencana Perdamaian Gaza dari Donald Trump
Kelompok militan Palestina, Hamas diperkirakan bakal menolak rencana perdamaian 20 poin Gaza yang dirilis oleh Presiden AS, Donald Trump.
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas, diperkirakan akan menolak keras rencana perdamaian 20 poin yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Proposal perdamaian yang dirilis Donald Trump tersebut bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza dan membebaskan 48 sandera yang tersisa.
Donald Trump merilis proposal 20 poin rencana perdamaian Gaza saat bertemu dengan pemimpin negara Arab dan Muslim di tengah-tengah Sidang Majelis Umum PBB minggu lalu.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada BBC pada Rabu (1/10/2025), bahwa rencana yang diajukan oleh Trump tersebut "hanya melayani kepentingan Israel" dan secara terang-terangan "mengabaikan kepentingan rakyat Palestina."
Penolakan tersebut memperkuat pandangan bahwa Hamas tidak berniat melepaskan kendali militernya sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Laporan BBC ini muncul bertentangan dengan laporan CBS News pada Selasa, yang mengutip sumber informasi terpercaya yang mengatakan bahwa Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya justru cenderung akan menerima proposal Trump.
Meskipun demikian, Hamas sendiri belum memberikan tanggapan resmi.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa proposal itu sedang dikaji secara "bertanggung jawab" oleh kepemimpinan Hamas baik di dalam maupun di luar Gaza.
Juru bicara Jihad Islam Palestina (PIJ), Mohammed al-Haj Musa, menambahkan bahwa proposal ini bukan hanya urusan Hamas semata, tetapi menyangkut seluruh rakyat Palestina.
Ia menekankan bahwa semua faksi harus berpartisipasi dalam merumuskan tanggapan nasional yang terpadu.
Di tengah pertimbangan Hamas, tiga negara mediator kunci — Qatar, Turki, dan Mesir — dikabarkan telah mendesak organisasi tersebut untuk menerima rencana perdamaian 20 poin itu.
Baca juga: Israel: Siapa pun yang Masih Tinggal di Kota Gaza Dianggap Kombatan Hamas
Menurut laporan Axios, Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, bahkan telah mengatakan kepada para pemimpin Hamas bahwa "ini adalah kesepakatan terbaik yang bisa ia dapatkan untuk mereka dan situasinya tidak akan menjadi jauh lebih baik dari ini".
Hamas Tuntut Klausul Pelucutan Senjata Dicabut
Proposal gencatan senjata Gaza yang digagas Donald Trump menghadapi batu sandungan besar.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan keinginan untuk mengamandemen sejumlah klausul kunci, terutama yang berkaitan dengan pelucutan senjata.
Menurut sumber Palestina yang dekat dengan petinggi Hamas, para negosiator kelompok tersebut telah menyampaikan keberatan ini dalam pertemuan dengan para pejabat Turki, Mesir, dan Qatar di Doha pada Selasa lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.