Senin, 29 September 2025

Cerita Batik Akasia, UMKM Batik Tulis dan Batik Cap Warna Alami yang Terapkan Industri Hijau

Dari luka gempa Bantul lahirlah UMKM Batik Akasia: karya warna alam, ramah lingkungan, hingga menembus pasar internasional.

|
Penulis: Sri Juliati
Tribunnews.com/Sri Juliati
BATIK AKASIA - Ii Hurairah berada di workshop Batik Akasia yang beralamat di Glagah Kidul RT 01, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, Jumat (15/8/2025). Batik Akasia, UMKM binaan Yayasan Astra -Yayasan Dharma Bhakti Astra memproduksi kain hingga baju menggunakan warna alami (natural dyes batik). 

"Ada catatan dalam sepekan ini, kami telah mengeluarkan limbah malam berapa? air berapa liter? Di bak juga sudah ada alat ukur untuk mengukur berapa liter air yang keluar. Sementara untuk malam, sebelum dipakai akan ditimbang dan dicatat terlebih dahulu," jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Ii juga memproduksi sendiri malam yang digunakan dalam proses pembuatan batik. Malam batik buatan Ii menggunakan campuran minyak sawit dan stearin.

Hal ini dilakukan Ii demi memastikan seluruh proses produksi batik yang dijalankannya benar-benar ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dengan cara itu, Batik Akasia tidak hanya menghasilkan karya yang indah dan bernilai seni tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan.

Ii berharap langkah kecil yang dilakukannya dapat menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM batik lainnya untuk turut mengadopsi prinsip Industri Hijau.

"Sebagian UMKM menganggap ini ribet, padahal manfaatnya banyak sekali. Kami jadi lebih hemat energi bahkan bisa menekan biaya produksi," katanya.

Menurut Ii, penerapan industri hijau pada usahanya sejalan dengan pelatihan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang ia dapat melalui pendampingan Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra.

5R adalah sebuah budaya kerja dan metode penataan wilayah kerja untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan disiplin. Prinsip-prinsip ini meliputi menyingkirkan barang tak perlu, menata barang dengan baik, membersihkan area kerja, memelihara kondisi yang sudah tercapai, dan membiasakan diri melakukan pekerjaan dengan disiplin.

PENERAPAN 5R - Poster 5R di workshop Batik Akasia yang beralamat di Glagah Kidul RT 01, Padukuhan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Batik Akasia telah menerapkan 5R, hasil aksi dari Yayasan Astra.
PENERAPAN 5R - Poster 5R di workshop Batik Akasia yang beralamat di Glagah Kidul RT 01, Padukuhan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Batik Akasia telah menerapkan 5R, hasil aksi dari Yayasan Astra. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

"Sebelum bergabung sebagai binaan Yayasan Astra pada tahun 2022, kami  telah menerapkan prinsip 5R. Namun setelah mendapatkan pendampingan, kami lebih terpacu lagi untuk menerapkannya, seperti diingatkan agar tetap lebih tertib bahkan sampai kebawa di dalam kehidupan pribadi. Lihat ada yang sedikit nggak rapi, langsung dibenerin," ungkap Ii.

Dengan penataan tempat yang lebih rapi, ia dan karyawannya tak perlu lagi kerepotan saat mencari bahan dan peralatan saat proses produksi  atau saat penghitungan stok barang. Puncaknya, Batik Akasia meraih juara 1 dalam Lomba 5R bidang kerajinan yang digelar Yayasan Astra pada tahun 2024.

"Yang tadinya down, tiba-tiba ada suntikan agar lebih semangat lagi, lebih rapi dan tertata lagi. Lebih terpacu, bahwa namanya usaha yang memang harus seperti itu," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan