Kiprah Tuliswati Bangun UMKM Dea Modis, Gerakkan Perempuan Tahunan Lewat Kain Jumputan
Tuliswati membangun Dea Modis dan menggerakkan perempuan di kampungnya lewat kain jumputan. Dapat dukungan GKR Hemas dan Yayasan Astra.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Di balik kain jumputan yang kini dikenal luas di Yogyakarta, ada sosok sederhana bernama Tuliswati (64). Sejak tahun 2010, wanita yang akrab disapa Bu Tulis ini tak pernah lelah merintis dan menjaga tradisi jumputan.
Kecintaan Tulis pada kain jumputan pertama kali terjadi saat mengikuti pelatihan menjumput yang digelar Dharma Wanita Persatuan SMKN di Yogyakarta. Ia melihat adanya potensi ekonomi di balik selembar kain yang hampir punah tersebut.
"Proses pengerjaan pun tidak serumit batik, tinggal dieksplorasi lagi," ujar Zuha Udia Vanesi, putra bungsu Tuliswati saat ditemui Tribunnews.com di Butik Dea Modis yang berada di Jalan Soga No.64A, Kalurahan Tahunan, Kapanewon Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).
Pada tahun itu, lanjut Zuha, belum banyak orang yang terjun ke dunia jumputan. Tulis pun tertarik untuk mengembangkan ilmu yang didapat dari pelatihan.
Ia lantas mengandeng ibu-ibu di sekitar rumahnya yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah dan mahir menjahit untuk bergabung. Harapannya sederhana, ia ingin membantu meningkatkan perekonomian tetangganya melalui kain jumputan.

Demi melatih mereka, ibu dua anak tersebut mendatangkan pengajar. Tak disangka, baru pertama kali mengikuti pelatihan, sudah terlihat hasilnya dan layak jual.
Meski sempat mendapat penolakan, tapi Tulis tak gentar. Ia tetap setia untuk mengembangkan kain jumputan.
Gayung pun bersambut. Langkah lulusan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) ini menuai apresiasi dari pemerintah kalurahan dengan membentuk kelompok yang menampung para ibu peserta pelatihan.
Seiring berjalannya waktu, tumbuhlah usaha-usaha kecil yang bergerak di bidang kerajinan jumputan. Setidaknya ada 6-7 UMKM di Kalurahan Tahunan yang sudah dapat memproduksi, memasarkan, dan mengelola pesanan kain jumputan dengan baik.
Termasuk Tulis yang perlahan-lahan juga merintis usaha kain jumputan dan diberi nama Dea Modis. Nama Dea rupanya diambil dari nama anak sulung Tulis yaitu Nadea Felisan Arroisi.
Melihat geliat usaha produksi kain jumputan yang terus berkembang, Kalurahan Tahunan pun diresmikan sebagai kampung wisata sentra Jumputan di Yogyakarta.
Baca juga: Cerita Batik Akasia, UMKM Batik Tulis dan Batik Cap Warna Alami yang Terapkan Industri Hijau
"Bisa dibilang, Ibu adalah inisiator kerajinan jumputan di Tahunan. Dan sampai sekarang ia terus 'bermain' di kain jumputan. Saat ada beberapa orang yang dulu bergerak di bisnis jumputan, kini sudah berganti usaha, ibu yakin tetap berada di usaha ini," ucap Zuha penuh dengan rasa bangga.
Dapat Dukungan dari Ratu Hemas
Usaha yang dilakukan wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur ini pun berbuah manis dan mendapat dukungan dari permaisuri dari Sri Sultan Hamengkubuwana X, Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
Menurut Ratu Hemas, saat ini keterampilan jumputan sudah mulai ditinggalkan oleh orang-orang. Sang Ratu pun sangat mendukung apabila ada yang mau melestarikan.
"'Weh, kok ada jumputan, bagus banget gini, ini sudah mau punah,' katanya gitu," ujar Zuha menirukan ucapan GKR Hemas kepada ibunya kala itu.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Cerita Batik Akasia, UMKM Batik Tulis dan Batik Cap Warna Alami yang Terapkan Industri Hijau |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Yogyakarta Hari Ini, Minggu, 28 September 2025: Hujan Siang hingga Malam |
![]() |
---|
Dari Plaza Ngasem, Pertamina SMEXPO Hidupkan Ekonomi Rakyat Yogyakarta |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Yogyakarta Besok Minggu, 28 September 2025: Dominan Berawan |
![]() |
---|
Super League - PSM Makassar vs PSIM Yogyakarta, Optimisme Nermin Haljeta Hadapi Mantan Tim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.