Senin, 29 September 2025

Budaya 5S, Cara Sederhana Tanamkan Pendidikan Karakter di Sekolah

Kepala SDN Oefoe menyebut siswa yang terbiasa dengan budaya 5S cenderung lebih disiplin, ramah, dan mudah berinteraksi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
PENTINGNYA BUDAYA 5S - Ketua Pengurus Yayasan Astra, Michael D. Ruslim, Gunawan Salim saat  groundbreaking pembangunan UPTD SDN Oefoe, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur belum lama ini. Gunawan Salim menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal angka rapor, tetapi juga pembentukan pribadi santun dan peduli. “Budaya 5S bukan sekadar aturan, tetapi cara menanamkan nilai sopan santun dan interaksi hangat di sekolah. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah derasnya arus modernisasi dan perkembangan teknologi, pendidikan karakter menjadi kunci penting dalam membentuk generasi muda yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap, perilaku, dan nilai moral yang kuat.

Kesadaran inilah yang mendorong Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oefoe di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, untuk menerapkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)  sebagai bagian dari pembinaan Yayasan Astra–YPA MDR sejak 2022.

Ketua Pengurus Yayasan Astra Gunawan Salim menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal angka rapor, tetapi juga pembentukan pribadi santun dan peduli.

“Budaya 5S bukan sekadar aturan, tetapi cara menanamkan nilai sopan santun dan interaksi hangat di sekolah,” ujarnya dalam acara groundbreaking pembangunan UPTD SDN Oefoe, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur belum lama ini.

Acara tersebut turut dihadiri Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Wakil Bupati Apremoi Dudelucy Dethan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Arkalaus H. Lenggu, serta jajaran pengurus Yayasan Astra – YPA MDR.

Di sekolah ini, budaya 5S menjadi kebiasaan harian.

Guru, tenaga kependidikan, dan siswa terbiasa menyapa dengan senyum, memberi salam hangat, dan menjaga sikap sopan santun. Hasilnya, suasana belajar lebih nyaman, penuh keakraban, dan kondusif.

Kepala SDN Oefoe menyebut siswa yang terbiasa dengan budaya 5S cenderung lebih disiplin, ramah, dan mudah berinteraksi, sehingga berdampak positif terhadap proses belajar mengajar.

Dari 5S ke Prestasi Nyata

Budaya 5S juga menjadi fondasi dari empat pilar pembinaan Yayasan Astra – YPA MDR yaitu karakter dengan menanamkan sikap positif melalui budaya 5S.

Kemudian akademis yakni  guru didorong melakukan penelitian tindakan kelas (PTK/PTS) serta berpartisipasi dalam Lomba Inovasi Karya Guru (LINKAR) 2024.

Seni budaya yakni siswa mahir memainkan alat musik tradisional Sasando dan menari dan  tim tari sekolah masuk 15 besar Lomba Seni Tari Nasional 2024.

Kecakapan hidup: siswa aktif menenun, bercocok tanam hidroponik, hingga menghasilkan karya bernilai ekonomi.

Dengan karakter sebagai pondasi, siswa SDN Oefoe mampu menyeimbangkan kecerdasan akademik, keterampilan hidup, dan kecintaan pada budaya lokal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan