Pasar Properti di Kawasan Canggu Bali Menggeliat, Pengembang Mulai Ekspansi
Kini Canggu menjelma menjadi pusat gaya hidup internasional dengan deretan beach club, restoran, vila mewah dan co-working space.
Penulis:
Sanusi
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Canggu, Bali, terus menunjukkan geliat pertumbuhan sektor properti, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap hunian yang menggabungkan kenyamanan, gaya hidup sehat, dan nilai investasi jangka panjang.
Dulunya dikenal sebagai desa pesisir yang tenang, kini Canggu menjelma menjadi pusat gaya hidup internasional dengan deretan beach club, restoran, vila mewah, co-working space, dan wellness center
Dengan kombinasi antara gaya hidup modern, potensi investasi tinggi, dan dukungan infrastruktur, Canggu diproyeksikan akan terus menjadi primadona properti di Bali dalam beberapa tahun ke depan.
Melihat peluang tersebut, sejumlah pengembang ikut berekspansi ke kawasan di Kabupaten Badung Bali tersebut.
Salah satu proyek terbaru yang turut meramaikan pasar properti di kawasan ini adalah The Ease Canggu, yang dikembangkan oleh Murino Group.
Proyek hunian ini diklaim sebagai yang pertama dan terbesar di Bali dengan konsep wellness berbasis lanskap hutan Rainbow Eucalyptus. Selain memperindah lingkungan, pohon-pohon tersebut berfungsi menyaring udara, meredam kebisingan, dan mengusir serangga, sehingga menciptakan suasana hunian yang sehat dan tenang.
Berlokasi di Jalan Pantai Batu Mejan, The Ease Canggu berdiri di atas lahan seluas 6.800 meter persegi, hanya sekitar 800 meter dari garis pantai.
Lokasinya yang strategis, dengan akses langsung dari jalan utama, menjadikan proyek ini berada di titik pertemuan antara ketenangan alam dan pusat gaya hidup Canggu yang dinamis.
CEO Murino Group, Efrat Tio, menyebut bahwa pembangunan The Ease Canggu mengedepankan prinsip keberlanjutan. Proyek ini tidak mengalihfungsikan lahan hijau atau sawah, melainkan merevitalisasi area villa lama. Infrastruktur drainase modern juga telah disiapkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan sekitar.
“Progres konstruksi telah mencapai 50 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2026,” kata Efrat.
Hunian ini terdiri dari 25 unit vila dengan status kepemilikan penuh (freehold) dan 24 unit apartemen sewa jangka panjang (leasehold).
Vila memiliki dua hingga empat kamar tidur, kolam renang pribadi, dan parkir basement. Sementara apartemen dilengkapi satu hingga dua kamar tidur, kamar mandi dalam, balkon pribadi, dan masa sewa hingga 80 tahun dengan opsi perpanjangan.
Baca juga: Kawasan Canggu Geliatkan Industri Properti di Bali
Setiap unit dirancang untuk menghadirkan kenyamanan maksimal, dengan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang optimal. Harga vila dipasarkan mulai dari Rp10 miliar hingga Rp18 miliar, sedangkan apartemen dibanderol antara Rp3 miliar hingga Rp6 miliar.
Selain Murino, pengembang yang juga ikut meramaikan pasar properti di Canggu adalah Asia Mas Realty yang terjun menggarap bisnis properti melalui penjualan lahan kavling di Canggu Hills.
Proyek ini dirancang dalam tiga fase dengan fase 1 dan 2 berfokus pada kavling hunian dan komersial siap bangun.
Baca juga: Bisnis Tumbuh, Emiten Properti INPP Raup Pendapatan Rp872,11 Miliar di Semester I 2025
Sementara fase 3, yang direncanakan meluncur pada triwulan IV 2025, akan mengembangkan kawasan mix-use dengan konsep komunitas yang memadukan hunian, vila sewa, ruang kreatif, wellness hub, dan café garden dalam satu ekosistem terpadu.
Klarifikasi RSUP Ngoerah soal Kematian WNA Australia: Jantung Diambil untuk Autopsi, Bukan Dicuri |
![]() |
---|
Kronologi WNA Jepang Diamankan di Bandara Ngurah Rai, Depresi dan Tak Punya Tiket Pulang |
![]() |
---|
Upayakan Atasi Sampah Bali, TPS3R Pudak Mesari Dapat Pelatihan Diversifikasi Produk Kompos |
![]() |
---|
Gempa Jawa Timur dan Bali Sore Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami |
![]() |
---|
RSUP Sanglah Bali Bantah Ada Pencurian Organ Jantung WN Australia, Ini Kronologi yang Sebenarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.