Penyaluran Kredit BTN di Kuartal III 2024 Naik 11 Persen, DPK Tumbuh di Atas Rata-rata Industri
KPR Subsidi masih menyumbang porsi terbesar terhadap keseluruhan portofolio kredit BTN.
Pada saat yang sama, BTN mencatat pertumbuhan di segmen kredit bermargin tinggi (high-yield loan), yang tumbuh 20,1 persen yoy menjadi Rp 15,9 triliun per September 2024.
Secara rinci, pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melonjak 68,1 persen yoy, diikuti oleh Kredit Ringan (KRING) sebesar 18,1 persen yoy.
Lalu, Kredit Agunan Rumah (KAR) tercatat sebesar 10,9 persen yoy yang disalurkan kepada nasabah eksisting.
Nixon menegaskan BTN akan tetap menerapkan kehati-hatian dan mitigasi risiko yang ketat untuk menjaga kualitas kredit.
Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross.
NPL gross BTN turun menjadi 3,2 persen pada September 2024 dari 3,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Tingkat NPL BTN akan terus menurun pada akhir tahun karena kami akan menyelesaikan bulk asset sales pada bulan Desember dengan nilai sekitar Rp 1,1 triliun hingga Rp 1,5 triliun,” tutur Nixon.
DPK BTN Tetap Positif
Kendati terdapat penurunan rata-rata tabungan masyarakat dengan saldo di bawah Rp 100 juta secara nasional, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BTN secara keseluruhan tetap positif.
Tercatat, total DPK BTN mencapai Rp 370,7 triliun hingga akhir September 2024.
Angka tersebut tumbuh 14,5 persen yoy dibandingkan dengan Rp 323,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan DPK BTN masih lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 7,04 persen.
Menurut Nixon, hal itu menandakan mesin funding BTN bekerja dengan optimal.
Pertumbuhan DPK BTN utamanya ditopang oleh peningkatan di giro sebesar 25,9 persen yoy per kuartal III-2024.
Secara keseluruhan, dana murah berupa tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang 51 persen terhadap total DPK BTN dan bertumbuh 17,9 persen yoy dari September 2023.
Habib Idrus Salim Aljufri Soroti Penyaluran Kredit dan Likuiditas Perbankan, Minta OJK Awasi Himbara |
![]() |
---|
Bank Indonesia Akui Kredit Perbankan pada Agustus 2025 Belum Kuat, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Penempatan Dana Pemerintah di Perbankan Disebut Sah dan Bermanfaat bagi Perekonomian |
![]() |
---|
DPR Nilai Percepatan Program Rumah Subsidi Langkah Tepat, Tapi Perlu Hati-hati |
![]() |
---|
Daya Beli Pulih, Pasar Properti Ikutan Stabil, Pengembang Mulai Gencar Ekspansi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.