Menkeu Fokus Berantas Rokok Ilegal, Gaprindo Minta Penindakan Tidak Cuma Sasar Pedagang Kecil
Maraknya peredaran rokok ilegal menimbulkan keresahan di kalangan pelaku industri dan masyarakat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya peredaran rokok ilegal menimbulkan keresahan di kalangan pelaku industri dan masyarakat.
Produk tanpa pita cukai kini mudah ditemukan di pasaran, menandakan lemahnya pengawasan dan di sisi lain perlunya langkah tegas dari pemerintah untuk menekan praktik ilegal ini.
Terlebih peredaran produk ilegal ini membuat negara merugi karena nihilnya penerimaan dari cukai.
Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah mengambil langkah yang berfokus pada pemberantasan rokok dan produk ilegal, di sisi lain juga menahan kenaikan cukai rokok dan pajak untuk tahun 2026.
Kebijakan ini bertujuan agar industri yang patuh aturan tidak tertekan oleh kebijakan yang tidak seimbang.
Perihal ini, Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wachyudi menilai langkah Menkeu memberantas produk ilegal jadi poin plus.
Namun ia mengingatkan agar penindakan tidak berhenti pada level pedagang kecil atau kasus kebetulan semata.
Gaprindo adalah singkatan dari Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia, sebuah asosiasi industri yang mewakili perusahaan-perusahaan pembuat rokok putih di Indonesia.
“Dengan Pak Menteri turun langsung melakukan sweeping rokok ilegal itu sudah merupakan satu poin yang bagus,” kata Benny kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).
“Sekarang yang baru saya tahu, yang lebih banyaknya itu adalah mobil yang tertangkap, itupun kebetulan karena terguling, ataupun pedagang yang dirazia, itu pedagang kecil. Tapi sumbernya tidak dilakukan tindakan yang lebih serius,” lanjutnya.
Benny mengungkap, modus lain dalam praktik rokok ilegal, seperti penyalahgunaan cukai. Penyalahgunaan ini seperti memanipulasi volume atau jenis produk, agar cukai yang dikenakan lebih rendah.
“Harusnya cukainya tinggi, tetapi mereka menggunakan cukai yang lebih rendah atau menggunakan cukai golongan lain,” jelasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa keberadaan rokok ilegal merugikan semua pihak, baik pemerintah maupun industri. Benny mengaku masih khawatir dampak masifnya peredaran rokok ilegal bisa semakin menekan industri resmi.
“Saya pikir kerugian yang ditimbulkan sudah banyak karena jumlah rokok ilegal itu kalau dihitung sangat besar. Sementara pasar kami, produk kami, baik rokok putih maupun jenis lainnya, terus mengalami penurunan,” pungkas Benny.
Bahlil Bilang Purbaya Salah Data soal Harga Elpiji 3 Kilogram |
![]() |
---|
Kilang Minyak Dumai Kebakaran Sehari Setelah Menkeu Purbaya Ungkit soal Kilang Dibakar |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Desak Pertamina Bangun Kilang, Subsidi BBM Terus Membengkak |
![]() |
---|
Momen Menkeu Purbaya Makan Ayam Sambal Ijo di Tenda Biru Kantin DJP |
![]() |
---|
3.100 Rokok Ilegal Ditemukan dalam Operasi Gabungan di Kabupaten Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.