Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Tantangan Pemilu 2029: Mampukah Balitbang Menjadi Magnet Generasi Milenial dan Gen Z?

Balitbang Golkar siapkan strategi politik berbasis riset untuk tarik minat Gen Z dan milenial di Pemilu 2029.

Editor: Glery Lazuardi
ist
HENRY INDRAGUNA - 

Henry Indraguna 

  • Pengacara
  • Politisi Golkar 
  • Akademisi
  • Pengusaha 
  • Tim Ahli Bidang Hukum dan Perundang-undangan di Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia

Profil Singkat:

  • Nama lengkap: Prof. Dr. Dr. K.P.A. Henry Indraguna, S.H., M.H., C.R.A., C.M.L.C.
  • Tanggal lahir: 29 Agustus 1973, di Bandung
  • Latar belakang: Tumbuh di Wonogiri, Jawa Tengah
  • Karier hukum: Pendiri Henry Indraguna & Partner (HIP) Law Firm, menangani ratusan perkara dengan tingkat keberhasilan tinggi
  • Karier politik: Pernah maju sebagai caleg dari Partai Perindo (2019), kemudian bergabung dengan Partai Golkar dan aktif sebagai staf ahli
  • Pendidikan: Lulusan Universitas Maranatha (S1), UNLA Bandung (S2), dan meraih gelar doktor dari UNS Solo serta UNBOR Jakarta

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Pemilu 2029, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menghadapi tantangan besar. 

Menarik minat generasi milenial dan Gen Z yang kini menjadi pemilih dominan. 

Di tengah derasnya arus digital, skeptisisme politik, dan tuntutan transparansi, mampukah Balitbang merancang strategi yang relevan dan menggugah partisipasi aktif dua generasi paling berpengaruh ini?

Balitbang adalah singkatan dari Badan Penelitian dan Pengembangan. Di lingkungan pemerintahan Indonesia, Balitbang merupakan unit atau lembaga yang bertugas melakukan penelitian, pengkajian, dan pengembangan kebijakan, teknologi, atau program kerja di berbagai sektor.

Balitbang berfungsi menyusun rekomendasi kebijakan berbasis riset. Melakukan kajian strategis terhadap isu nasional. Mengembangkan inovasi dan teknologi.

Mendukung perencanaan program jangka panjang. Setiap kementerian atau lembaga biasanya memiliki Balitbang sendiri, seperti Balitbang Kemendikbud, Balitbang Kemenkes, atau Balitbang Polri.

Mereka berperan penting dalam memastikan kebijakan yang diambil pemerintah didasarkan pada data dan analisis ilmiah.

Balitbang tidak boleh berhenti hanya menjadi lembaga kajian internal, tetapi harus berkembang menjadi pusat inovasi politik dan kebijakan. Balitbang harus melahirkan riset yang mampu menjawab isu-isu kontemporer, mulai dari transformasi digital, ekonomi hijau, ketahanan pangan berkelanjutan, hingga tata kelola politik berbasis teknologi.

Generasi muda saat ini tidak lagi sekadar berbicara soal ideologi, melainkan tentang masa depan kerja, iklim, teknologi, serta kualitas hidup yang layak. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Balitbang harus hadir dengan riset yang visioner, bukan sekadar laporan teknis.

Kalau ingin menjadi partai pilihan generasi Z dan milenial, maka Balitbang harus berani memadukan nilai sejarah dengan gagasan modern. Politik hari ini menuntut narasi berbasis data, riset, dan inovasi.

Pentingnya memanfaatkan bonus demografi dengan menyiapkan peta jalan politik yang sesuai dengan aspirasi generasi digital. Menurutnya, jika Balitbang mampu melahirkan strategi yang tepat, maka akan mampu memimpin perubahan politik nasional.

Saya mendorong agar Balitbang memperkuat perannya sebagai jembatan komunikasi antara partai dengan masyarakat.

Riset yang dilakukan Balitbang harus mampu diterjemahkan menjadi kebijakan yang nyata, sekaligus narasi politik yang bisa dipahami publik secara luas. 

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan