Tribunners / Citizen Journalism
Jokowi, di Antara Kebencian serta Kerinduan dan Lalu, Dunia Memanggilnya
Pandangan yang kontras antara yang hendak menurunkan legesi Jokowi, dengan masyarakat yang terus menaruh cinta kepada bekas orang nomer satu ini
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
oleh: C. Suhadi
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah ramainya berita tentang dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi dan maraknya sentimen negatif yang mengiringi berita tersebut, terkuak sebuah sebuah paradok kebencian yang nihil.
Namun penulis mendapat berita positif dan menarik utamanya pandangan masyarakat terkait fitnahan murahan itu yang pertama, di kediaman Jokowi, di Solo masyarakat dari berbagai daerah terus berdatangan hendak melihat dan bersalaman dengan sang Idola, yang selama 10 tahun menjadi pimpinan negara Indonesia dan menjadi presiden yang merakyat.
Jokowi sang Idola diantara para pembenci.
Pandangan yang kontras antara yang hendak menurunkan legesi Jokowi, dengan masyarakat yang terus menaruh cinta kepada bekas orang nomer satu ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya selama menjadi memimpin.
Itu artinya peran peran orang yang terus menaruh kebencian kepada Jokowi dengan realita dilapangan dapat ditarik kesimpulan,hal ini menjadi pemandangan yang absurd.
Bukan saja dikediaman sang Idola terus mendapat perhatian dari masyarakat, tidak terkecuali pada saat beliau bergerak ke keluar rumah, magnit itu tidak luntur untuk terus diburu oleh masyarakat yang mengetahui keberadaannya.
Di pasar, di mall, warung kopi dll masyarakat terus meriakkan, “Pak Jokowi…. Pak Jokowi."
Nama itu terus menggema, bagai cakrawala yang tidak pernah mendung, bagai pelangi yang tidak pernah redup, namamu selalu ada di hati mereka, sekalipun para pembencimu berdalih, Jokowi bukan siapa siapa, kecuali seorang yang merajut bangsa ini dengan tinta emas dalam pembangunan, infrasruktur, hilirisasi dan lain lain.
Karena kerja kerasnya dunia menobatkan sebagai orang kuat dari Indonesia yang selama ini dianggap oleh Dunia maju sebagai negara terbelakang.
Baca juga: 2 Jam Ketemu Jokowi, Hasan Nasbi Diberi Wejangan soal Jabatannya sebagai Komisaris Pertamina
Jokowi diantara tokoh dunia dan kiprahnya sebagai Presiden kala itu dalam membangun Indonsia.
Dalam kurun waktu yang tidak begitu lama dari riuhnya berita tentang ijazah palsu terus disuarakan.
Barangkali pandangan kaum nyinyir kepada kehidupan Jokowi sudah game over, namanya sudah tidak dikenal banyak orang, terutama di dunia Internasional di mana kala beliau menjadi presiden nama Jokowi telah menjadi brand dunia dengan berbagai julukan, pertama pada tahun 2015, seperti ditulis majalah Time, dengan judul, the new hope, seperti dilansir detik com, 17 April 2015.
Dalam berita di Time, nama Jokowi disejajarkan 100 orang hebat dunia dan beliau termasuk harapan (hope) menjadi pemimpin populer, hal ini tergambar dengan foto pribadi Jokowi menjadi sampul ( cover ) dimajalah terkenal itu.
Bukan itu saja, dimasa kepemimpinan menjelang priode ke 2, Jokowi dinobatkan sebagai orang berpengaruh didunia, mengalahkan Trump dan Putin, dilansir dari Intisari com, 25 April 2019, Mediaonline, Tribune dibulan April 2019.
Sumber: TribunSolo.com
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.