Kamis, 2 Oktober 2025

Kritik Upaya Mitigasi Pengendalian Banjir Mahakam Ulu dan Kutai Barat, Anggota DPR: Cenderung Pasrah

Pemerintah tidak pernah melakukan upaya mitigasi yang siginifikan dan cenderung fokus pada upaya penanganan pasca-banjir.

Andri/Man
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho. Ia menyebut curah hujan tinggi pada kawasan hulu Sungai Mahakam berkisar antara 50 mm sampai dengan 108 mm pada periode tanggal 13-15 Mei 2024. 

Irwan bilang, warga tidak boleh dibiarkan panik dan evakuasi sendiri saat dan pasca bencana banjir.

Ketiga, perlu sosialisasi dan regulasi untuk mengaktifkan kembali kearifan lokal rumah panggung yang sudah terbukti aman dari genangan banjir.

Juru Bicara Partai Demokrat itu melanjutkan, ada tiga langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk penanganan struktural.

Pertama, membangun bendungan pada Anak Sungai Boh yang bermuara ke Sungai Mahakam sesuai Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air yang dapat berfungsi sebagai reduksi banjir. Pendanaan pembangunan bendungan bisa sharing Pusat dan Daerah.

Kedua, peninggian elevasi jalan-jalan poros yang terputus pada saat genangan banjir.

Terakhir, relokasi pemukiman dan pembangunan jalur hijau sepanjang bantaran sungai yang ada pemukiman.

Kabupaten Mahulu dilanda banjir sejak Senin, 13 Mei 2024. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu, Agus Darmawan menyebutkan, banjir Mahulu menjadi terparah sepanjang sejarah di wilayahnya.

Ketinggian banjir di ibu kota Mahulu, Ujong Bilah, mencapai 3-4 meter.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Tresna Rosano mengungkapkan, banjir Mahulu akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari di wilayah hulu.

Hujan turun merata, termasuk di wilayah anak sungai Mahakam. Sehingga, debit air meluap dan masuk ke pemukiman warga di Mahulu dan Kutai Barat.

Akibatnya, menurutnya, 1.761 unit rumah warga terdampak, termasuk bangunan kantor dan trafo utama sentral listrik.

Dia merinci, 1.761 rumah yang terdampak banjir di Kecamatan Laham sebanyak 70 rumah dan Kecamatan Long Hubung 420 rumah. Kemudian di Kecamatan Long Iram (Kubar) 510 rumah terendam, dan Kecamatan Tering (Kubar) 761 rumah.

Dalam musibah banjir tersebut satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved