Program Makan Bergizi Gratis
SLB di Tasikmalaya Butuh MBG untuk Penuhi Gizi Seimbang bagi Anak Berkebutuhan Khusus
SLB Patriot Tasikmalaya terima 113 paket MBG untuk siswa berkebutuhan khusus. Program ini bantu gizi anak dan ringankan beban keluarga.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Luar Biasa (SLB) Patriot, Kelurahan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (1/10/2025) menerima penyaluran 113 paket makan bergizi gratis (MBG) untuk para siswa berkebutuhan khusus.
SLB Patriot memiliki 113 siswa berkebutuhan khusus, terdiri dari 40 siswa SD, 28 siswa SMP, dan 45 siswa SMA. Mereka termasuk kategori tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa, autis, dan downsyndrome.
Menu MBG yang disalurkan terdiri dari nasi putih, ayam dan tahu pepes, sayur capcay wortel dan brokoli, dan buah kelengkeng. Distribusi MBG ini disantap saat jam makan siang.
Kepala SLB Pendidikan Patriot, Eulis Siti Hasanah menyebut pelaksanaan MBG di sekolahnya sudah berjalan sejak Juni 2025. Selama periode itu hingga kini, tidak ada masalah yang menimpa para muridnya.
Ia mengatakan program MBG dibutuhkan sekolahnya untuk menbantu pemenuhan gizi anak-anak berkebutuhan khusus.
“Alhamdulillah dengan adanya MBG sangat membantu meningkatkan gizi seimbang. Anak-anak senang dan bahagia. Anak-anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan mereka,” kata Eulis.
Menurutnya program ini juga bisa meringankan beban keluarga, utamanya para ibu yang mendampingi anak-anaknya bersekolah dan tak sempat memasak untuk bekal sang buah hati.
“Ibunya nggak sempat masak di rumah karena mendampingi anak-anaknya bersekolah. Jadi mengurangi beban keluarga,” ucapnya.
Pendistribusian MBG di Sekolah Luar Biasa (SLB) Patriot ini berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Ganda Saputra Makmun.
SPPG ini mendistribusikan 4.000 paket MBG setiap hari di 32 titik, termasuk PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SLB, dan Posyandu. Menu dan porsi disesuaikan dengan kelompok penerima manfaat.
Selain pelajar, MBG juga disalurkan kepada 260 balita non PAUD, 129 ibu hamil dan menyusui, serta 113 anak berkebutuhan khusus.
Irwan Komar (40), asisten lapangan di dapur MBG Ganda Saputra Makmun menyebut kerap mendapati menu usulan yang datang langsung dari para murid SLB.
“Jumlahnya banyak. Tiap hari kami kumpulkan kertas-kertas yang ada tulisan tangan dari murid-murid penerima manfaat MBG. Kami menyebutnya surat cinta,” kata dia.
Salah satu kertas usulan itu bertuliskan, “Req. spaghetti + chicken katsu. Buah kelengkeng".
Ada juga permintaan dari siswa SDN Indihiang dan SDN 3 Parakan Nyasag.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Program Makan Bergizi Gratis
Kasus Keracunan MBG Meningkat, Kepala BGN Minta SPPG Siapkan Mitigasi Psikologis |
---|
Siswi di Bandung Barat Meninggal Gejala Mirip Keracunan, Camat dan Kepala Puskes Bantah Imbas MBG |
---|
Keracunan MBG Disebut Hanya 0,00017 Persen, DPR: Ini Soal Nyawa, Bukan Angka |
---|
Anggota DPR: Ada SPPG MBG Isinya Anak, Istri dan Keponakan |
---|
Realitas MBG di Mata Guru Pinggiran Kota: Penyelamat Anak-Anak yang Tak Punya Uang Jajan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.