Program Makan Bergizi Gratis
Said Aqil Sirodj Institute: Program MBG Bukan Sebatas Janji Politik, Tapi Misi Peradaban Masa Depan
Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso, menilai bahwa program MBG pasti dan perlu untuk terus dijalankan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kritik atas program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum berhenti.
Terlebih, sebanyak 6 ribu lebih kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tercatat sejak Januari hingga September 2025, sebagaimana dikatakan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso, menilai bahwa program MBG pasti dan perlu untuk terus dijalankan.
Menurutnya, MBG bukan janji politik, melainkan misi peradaban masa depan Indonesia.
"Justru kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini," kata Abi dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Abi juga menekankan bahwa program MBG adalah komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak mendapatkan makanan (right to food).
Tanpa mengabaikan angka korban terpapar bakteri sekitar 5.000 kasus, berbanding 31 juta penerima manfaat.
Artinya, persoalan yang ada sekitar 0,0001 persen dari 9.615 SPPG yang beroperasi.
“Kami perlu yakin dan optimistis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia," tandasnya.
Tentang SAS
Said Aqil Siradj Institute (SAS Institute) adalah lembaga nirlaba yang didirikan atas gagasan dan pemikiran eks Ketum PBNU Said Aqil Siroj.
SAS dibentuk untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan, serta fokus pada isu keadilan dan pemberdayaan masyarakat.
Lembaga ini dibidani oleh para tokoh nasional muda dan bertujuan membangun titik temu antara keislaman dan keindonesiaan.
Presiden RI Prabowo Subianto memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus dilanjutkan meski belakangan sempat terjadi kasus keracunan di sejumlah daerah.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam Akad Massal 26.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Prabowo menegaskan, secara statistik, jumlah kasus keracunan yang terjadi sangat kecil jika dibandingkan dengan skala distribusi MBG di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, hari ini sudah hampir mencapai 30 juta penerima manfaat. Sudah kita beri pangan lebih dari 1 miliar makanan. Ada kekurangan, ada keracunan ini kita benahi. Tapi dari segi statistik dibandingkan dengan yang sudah kita hasilkan ternyata penyimpangan, kekurangan. Bukan penyimpangan sengaja, tapi katakanlah deviasi itu adalah ternyata 0,000017 persen,” ujar Prabowo.
Prabowo menambahkan bahwa capaian tersebut merupakan hal yang membanggakan.
Menurutnya, pemerintah sedang memperketat standar keamanan dapur MBG di seluruh Indonesia untuk memastikan kualitas makanan terjamin.
“Kita ingin sama sekali tidak ada keracunan itu kita kerja keras sekarang. Semua dapur nanti harus dilengkapi alat cuci ompreng yang kuat dengan ultraviolet atau dengan gas atau dengan air yang sangat panas. Kemudian juga filter untuk air harus ada, dan test kit sebelum makanan dikirim. Semua tukang masak juga harus terlatih,” katanya.
Eks Danjen Kopassus itu menegaskan, program MBG merupakan bagian penting dari strategi pemerintah menjamin gizi anak-anak Indonesia sebagai pondasi generasi emas 2045.
“Anak-anak kita harus cukup makan, harus bergizi. Makan Bergizi Gratis ini akan terus berjalan,” ucapnya.
Meski ada insiden keracunan, Prabowo menilai pencapaian sejauh ini membanggakan.
Baca juga: Ribuan Siswa Keracunan MBG, Menkes Minta Mendikdasmen Masukkan Pemahaman Gizi ke Kurikulum Sekolah
“Kita ingin sama sekali tidak ada keracunan, itu yang kita kejar sekarang. Tapi dengan capaian 30 juta anak yang sudah merasakan, deviasi sekecil itu masih jauh di bawah rata-rata,” pungkasnya.
Program Makan Bergizi Gratis
Siswi di Bandung Barat Meninggal Gejala Mirip Keracunan, Camat dan Kepala Puskes Bantah Imbas MBG |
---|
Keracunan MBG Disebut Hanya 0,00017 Persen, DPR: Ini Soal Nyawa, Bukan Angka |
---|
Anggota DPR: Ada SPPG MBG Isinya Anak, Istri dan Keponakan |
---|
Realitas MBG di Mata Guru Pinggiran Kota: Penyelamat Anak-Anak yang Tak Punya Uang Jajan |
---|
MBG Dipelesetkan Jadi Makan Beracun Gratis, DPR: Korban Nyata, Bukan Lelucon |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.