Minggu, 5 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Rocky Gerung Sebut Prabowo Dibuat Pusing hingga Muncul Keretakan Kabinet, Singgung soal MBG

Sejatinya Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas. Namun, ketegasan itu hanya terjadi kepada lingkungan sistem komando.

Abdi/Tribunnews
PRABOWO DISEBUT PUSING- Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Presiden Prabowo Subianto dibuat pusing hingga muncul isu keretakan kabinetnya saat memberikan sambutan di kegiatan peluncuran dan dialektika Buku Filsafat Pemerintah yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Kampus IPDN, Jakarta, Sabtu (4/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Presiden Prabowo Subianto dibuat pusing hingga muncul isu keretakan kabinetnya.

Menurut Rocky, hal itu karena dia menilai jajaran di Kabinet Merah Putih merupakan hasil dari transaksi elektabilitas bukan etikabilitas.

Pernyataan ini diucap Rocky saat memberikan sambutan di kegiatan peluncuran dan dialektika Buku Filsafat Pemerintah yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Kampus IPDN, Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

"Kalau sekarang Pak Prabowo pusing, seluruh anggota kabinetnya hasil transaksi elektabilitas Bukan transaksi etikabilitas. Itu yang menyebabkan kita menduga bahwa ada semacam rupture, keretakan di dalam kabinet ini," ucap Rocky Gerung.

Baca juga: Kasus Gangguan Pencernaan di Jawa Barat, BGN Latih 1.800 Penjamah Makanan Program MBG

Rocky mengatakan sejatinya Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas. Namun, ketegasan itu hanya terjadi kepada lingkungan sistem komando.

Hal ini juga terlihat dari sejumlah program yang dicanangkan Prabowo yang mempunyai tujuan yang baik, namun tidak sesuai dengan pelaksanaannya seperti program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

"Ide dia tentang MBG beda diwujudkan, Ide tentang koperasi, ide tentang apa aja tuh Jadi kita mau baca sebetulnya, ilmu pemerintahan ini pertama-tama adalah payung untuk memperlihatkan bahwa pemerintahan efektif kalau ada penerimaan etis," ungkapnya.

Sehingga, ia mengatakan Prabowo sendiri seperti tidak dipandu secara sempurna terhadap fondasi atau struktur dasar yang membentuk suatu masyarakat. 

Untuk informasi, Badan Gizi Nasional (SPG) membeberkan update data kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pada periode Januari - 25 September 2025 disampaikan ada 70 kasus keracunan MBG dengan total korban sebanyak 5.914 orang.

Dengan adanya puluhan kasus keracunan ini, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan, atas nama BGN meminta maaf.

"Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf, saya seorang ibu. Melihat gambar-gambar di video, sedih hati saya," kata dia di kantor BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

BGN akan bertanggung jawab penuh atas semua kesalahan, termasuk menanggung seluruh biaya dari anak-anak, dan juga kalau ada orang yang turut konsumsi MBG bermasalah tersebut.

"Kami bertanggung jawab penuh, dan membiayai semuanya atas apa yang terjadi. kami tidak akan berusaha keras, tidak akan mentoleransi siapapun yang melanggar SOP kami," jelas dia.

Pihaknya tidak ingin ada kejadian seperti ini terulang lagi. BGN akan memperbaiki dan mengevaluasi program MBG ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved