Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Guru Sekaligus Orang Tua Sebut 'Sepiring' MBG Adalah Harapan Siswa Kurang Mampu

Sejak program MBG mulai bergulir di sekolahnya pada 1 September, AT selalu menanamkan kewaspadaan kepada anak-anaknya. 

|
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dodi Esvandi
Tribunnews.com/Ibriza
MAKAN BERGIZI GRATIS - Sejumlah tempat makan bergizi gratis (MBG) disusun rapi di SMPN 61 Slipi, Jakarta Barat, Senin (29/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di tengah riuhnya pemberitaan soal kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di dua kecamatan di Bandung Barat, AT, seorang guru sekolah dasar sekaligus orang tua dari penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG), tak bisa menyembunyikan rasa cemasnya. 

Ia sempat khawatir kejadian serupa akan menyentuh sekolah tempatnya mengajar dan anaknya belajar.

Namun sejak program MBG mulai bergulir di sekolahnya pada 1 September, AT selalu menanamkan kewaspadaan kepada anak-anaknya. 

Ia mengajarkan langkah sederhana namun penting: mencium aroma makanan sebelum menyantapnya.

"Kalau soal keracunan MBG sih jujur agak khawatir. Tapi saya ingatkan anak agar tidak makan kalau makanannya berbau," ujar AT kepada Tribunnews, Selasa (30/9/2025).

Meski bayang-bayang insiden di Bandung Barat sempat menghantui, AT tetap melihat MBG sebagai angin segar bagi para siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi. 

Bagi anak-anak yang jarang menikmati lauk bergizi di rumah, sepiring MBG bisa menjadi sesuatu yang istimewa.

Baca juga: BGN Coba Lepas Tangan Terkait Kasus Keracunan MBG dengan Beri Guru Insentif Rp 100 Ribu

"Menurut saya makanan bergizi gratis sangat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama siswa yang kurang mampu di mana di rumah jarang memakan daging ayam karena keterbatasan ekonomi," tuturnya.

Bagi AT, MBG bukan sekadar program penyedia makanan. 

Ia melihatnya sebagai bentuk intervensi nyata yang mampu meningkatkan semangat belajar anak-anak. 

Asupan gizi yang cukup, menurutnya, berbanding lurus dengan kesehatan dan motivasi siswa di ruang kelas.

"Dengan adanya MBG ini maka bisa menambah gizi siswa dan membuat siswa lebih sehat dan semangat lagi belajarnya," kata AT, yang sehari-hari juga mengajar di sekolah dasar.

Soal rasa, AT mengaku tak pernah mendengar keluhan dari anak-anak maupun siswa lainnya. 

Justru sebaliknya, mereka menikmati setiap menu yang tersaji dalam tray stainless yang menjadi ciri khas program MBG.

"Untuk rasa MBG ini enak dan bervariasi. Menu yang diberikan beragam, mulai dari lauk, buah, sayur, dan terkadang juga ada susu," jelasnya.

AT berharap agar pelaksanaan MBG ke depan tetap konsisten, baik dari segi kualitas rasa maupun variasi menu. 

Karena bagi banyak anak, sepiring makanan bergizi bukan hanya soal nutrisi—melainkan juga harapan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved