Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Sosok 7 Inisiator '17+8 Tuntutan Rakyat' pada DPR dan Pemerintah yang Viral di Media Sosial
Siapa inisiator "17+8 Tuntutan Rakyat" terhadap DPR dan pemerintah? Ini sosoknya.
Sejak saat itu, Andovi dan Jovi semakin vokal terhadap pemerintah, termasuk mengenai isu DPR yang ramai dibahas sekarang ini.
Pada Senin (1/9/2028) hari ini, Andovi ikut bersama mahasiswa menyuarakan aspirasi mereka di depan Gedung DPR RI.
Dalam kesempatan itu, ia membawa "17+8 Tuntutan Rakyat", dilansir Wartakotalive.com.
"Tujuh belas adalah tuntutan jangka pendek dan delapan adalah tuntutan jangka panjang. Nanti akan saya bacakan satu-satu di atas, oke? Nanti akan saya bacakan," katanya di lokasi.
4. Abigail Limuria

Dikutip dari akun LinkedIn-nya, Abigail Limuria adalah lulusan Bachelor of Arts Media and Cinema Arts dari Biola University, Amerika Serikat (AS) tahun 2017.
Lulus dari Biola University, Abigail kembali ke Indonesia dan bekerja untuk Jakarta Smart City sebagai Documentation & Media (Agustus 2017-Maret 2018).
Jakarta Smart City (JSC) adalah salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berada di bawah Dinas Komunkasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta.
Abigail merupakan Co-Founder Lalita Project Indonesia, grakan emansipasi dan pemberdataan perempuan Indonesia.
Ia menginisiasi gerakan tersebut pada 2017, bersama Grace Kadiman.
Pemilik akun @abigailimuria bergabung dengan Lalita Project hingga Februari 2021.
Selain Lalita Project, Abigail juga merupakan Co-Founder untuk What Is Up, Indoensia? (WIUI) bersama cucu Luhut Binsar Pandjaitan, Faye Simanjuntak.
WIUI adalah media independen yang menyajikan berita sosial politik Indonesia dalam bahasa Inggris.
Sebagai sosok yang vokal terhadap politik di Indonesia, Abigail berkesempatan menjadi pembicara di Al Jazeera English baru-baru ini.
Dalam kesempatan itu, Abigail bicara mengenai situasi politik terkini di Indonesia, yakni demonstrasi di berbagai wilayah yang disebabkan sikap anggota DPR RI.
5. Fathia Izzati Malaka

Fathia Izzati Malaka adalah vokalis dari grup musik Reality Club.
Meski dikenal sebagai musisi, Fathia yang lahir pada 26 September 1994 ini merupakan anak seorang diplomat.
Ayahnya, Mohamad Hery Saripudin, pernah menjadi Konsul Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi.
Dikutip dari Wikipedia, Fathia adalah lulusan Fakultas Hukum UI tahun 2018.
Pemilik akun Instagram @kittendust ini sempat bekerja di sebuah firma hukum, namun ia tidak melanjutkan kariernya.
Sebelum menjadi vokalis Reality Club, Fathia pernah ikut audisi sekolah untuk Indonesian Idol musim ketujuh tahun 2012 dan mendapat tiket emas.
6. Andhyta F Utami

Andhyta Firselly Utami merupakan lulusan Sarjana Hubungan Internasional UI tahun 2013.
Ia pernah ikut pertukaran pelajar di Nanyang Technological University (NTU) di Singapura lewat beasiswa Temasek Foundation untuk program non-degree selama satu semester pada 2013.
Pemilik akun Instagram @afutami ini kemudian melanjutkan studi S2 di Harvard Kennedy School, AS, di bidang Pengembangan Politik dan Ekonomi.
Di akun LinkedIn-nya, Andhyta tercatat pernah magang di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Asisten Peneliti Pusat Kliring Efisiensi dan Konservasi Energi (Juli-Agustus 2011).
Ia juga pernah magang di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (Juli-Agustus 2012).
Pada Mei-Juli 2013, Andhyta pernah magang di World Resources Institute (WRI) Indonesia, organsiasi penelitian independen yang bekerja sama dengan pemerintah, perusahaan, lembaga multilateral, dan kelompok masyarakat.
Selain magang, Andhyta juga mengawali kariernya di organisasi itu sebagai Asisten Peneliti (Agustus 2013-Januari 2014).
Ia juga sempat menjadi Climate Program Lead (Februari 2014-Agustus 2016).
Dari WRI Indonesia, Andhyta kembali menjadi pemagang di Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Jerman (Juni-Agustus 2017).
UNFCCC adalah perjanjian internasional yang bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dengan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang tidak berbahaya bagi sistem iklim manusia dan ekosistem alam.
Pada Agutsus 2018-September 2019, Andhyta bekerja sebagai Konsultan dan Analis Kebijakan Iklim untuk Bank Dunia Indonesia.
Ia juga sempat menjadi Ekonom Lingkungan (Oktober 2019-April 2023).
Dari Bank Dunia, Andhyta menjadi Spesialis Senior Perubahan Iklim untuk Staf Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mei 2023-Agustus 2024).
Pada 2019, ia mendirikan Think Policy Indonesia, lembaga penasihat yang berorientasi pada ekosistem, terutama isu-isu krisis iklim, transformasi digital, dan inklusi sosial.
Di tahun 2022, Think Policy Indonesia meluncurkan gerakan pendidikan politik berbasis teknologi, Bjak, yang kemudian berkolaborasi dengan organisasi lain untuk membuat bijakmemilih.id, bijakpilkada.id, dan bijakmemantau.id.
Atas inovasi itu, Think Policy Indonesia menerima penghargaan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Solve, penghargaan platform global untuk menemukan solusi inovatif berbasis teknologi bagi berbagai masalah di dunia.
Hingga saat ini, Think Policy Indonesia telah bermitra dengan setidaknya 20 instansi pemerintah.
7. Cheryl Marella

Cherly Marella yang merupakan pemilik akun Instagram @cherylmarella, adalah lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Halapan (UPH) tahun 2004.
Ia melanjutkan studi S2 di UI dan meraih gelar Magister Ilmu Sosial pada 2014.
Cheryl yang saat ini berprofesi sebagai jurnalis untuk GoodShoot.id mengawali kariernya sebagai penyiar di Trax FM Jakarta (Februari 2003-Mei 2008).
Ia pernah bekerja sebagai Digital Marketing untuk Plaza Indonesia (Maret 2014-April 2015), dikutip dari akun LinkedIn-nya.
Tak hanya di Trax FM, Cheryl juga pernah bekerja sebagai penyiar (2008-Juni 2015), serta konten kontributor untuk Travel & Lifestyle (Juni 2015-April 2016) di 101 JAKFM.
Pada Maret 2016, Cheryl mengawai debutnya sebagai pembawa berita di CNN Indonesia hingga September 2017.
Dari CNN Indonesia, ia beralih ke 8 Degree Projects sebagai Social Media & Content Manager (Februari-Juli 2018).
Cheryl kemudian berpindah ke GoJek sebagai VP Head of Newsroom (Agustus-Desember 2018).
Ia kembali menjadi pembawa berita untuk Channel News Asia (April 2018-Juni 2019).
Mundur dari Channel News Asia, Cheryl sepenuhnya menjadi jurnalis. Ia pernah bekerja sebagai Editor di HelloBali (Juli 2019-Juli 2021), Pemimpin Redaksi di Nirwana TV Bali (Juni-September 2021), Redaktur Pelaksana di Tatler Indonesia (Maret 2022-Agustus 2023), Pemimpin Redaksi di RobbReport Indonesia (Agustus 2023-Juni 2024), Pendiri GoodShoot.id (Februari 2020-sekarang).
Cheryl juga pernah menjadi penyiar di Hard Rock FM (Oktober 2018-Februari 2022), Direktur Pemasaran di Bali Hujan (Juni 2021-Januari 2024), Chief Creative Group (CCO) di Mobiliari Group (Maret 2022-Januari 2024), Digital Media & Public Speaking Coaching di Marella Media (Januari 2017-sekarang), Creative Consultant di KATA (Juli 2024-sekarang), dan Corporate Communication Director di Ocean Union (Oktober 2024-sekarang).
Isi "17+8 Tuntutan Rakyat"
Berikut ini rincian isi "17+8 Tuntutan Rakyat" yang kini viral dibagikan di media sosial:
17+8 Tuntutan Rakyat
Dalam satu minggu, deadline 5 September 2025
- Bentuk Tim Investigasi Independen Kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan dan pelanggaran HAM oleh aparat lainnya selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.
- Hentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil, kembalikan TNI ke barak.
- Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.
- Tangkap, adili, dan proses hukum secara transparan para anggota dan komandan yang memerintahkan dan melakukan tindakan kekerasan.
- Hentikan kekerasan oleh kepolisian dan taati SOP pengendalian massa yang sudah tersedia.
- Bekukan kenaikan gaji/tunjangan anggota DPR dan batalkan fasilitas baru. Publikasikan secara transparan anggaran (gaji, tunjangan, rumah, fasilitas DPR) secara proaktif dan dilaporkan secara berkala.
- Selidiki kepemilikan harta anggota DPR yang bermasalah oleh KPK.
- Dorong Badan Kehormatan DPR untuk periksa anggota yang melecehkan aspirasi rakyat.
- Partai harus pecat atau jatuhkan sanksi tegas kepada kader partai yang tidak etis dan memicu kemarahan publik.
- Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.
- Anggota DPR harus melibatkan diri di ruang dialog publik bersama mahasiswa dan masyarakat sipil guna meningkatkan partisipasi bermakna.
- Tegakkan disiplin internal agar anggota TNI tidak mengambil alih fungsi Polti.
- Komitmen publik TNI untuk tidak memasuki ruang sipil selama krisis demokrasi.
- Pastikan upah layak untuk seluruh angkatan kerja (guru, nakes, buruh, mitra ojol).
- Ambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.
- Buka dialog dengan serikat buruh untuk solusi upah minimum dan outsourcing.
Dalam satu tahun, deadline 31 Agustus 2026
- Bersihkan dan reformasi DPR besar-besaran.
- Reformasi partai politik dan kuatkan pengawasan eksekutif.
- Susun rencana reformasi perpajakan yang lebih adil.
- Sahkan dan tegakkan UU Perampasan Aset Koruptor, penguatan.
- Independensi KPK dan penguatan UU Tipikor.
- Reformasi kepolisian agar profesional dan humanis, TNI kembali ke barak tanpa pengecualian.
- Perkuat Komnas HAM dan lembaga pengawas independen.
- Tinjau ulang kebijakan sektor ekonomi dan ketenagakerjaan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Endra Kurniawan, Wartakotalive.com/Miftahul Munir)
Sumber: TribunSolo.com
Jerome Polin
Salsa Erwina Hutagalung
Andovi da Lopez
Fathia Izzati
Abigail Limuria 1
Abigail Limuria
Andhyta F Utami
Cheryl Marella
17+8 Tuntutan Rakyat
DPR
Prabowo Subianto
demonstrasi
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
---|
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
---|
Tetap Kritis Suarakan Perjuangan Rakyat, Erick Yusuf Sebut Unjuk Rasa Harus Damai, Tanpa Kekerasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.