Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Ketua Umum Gekrafs Kawendra Minta Pelaku Perusak Cagar Budaya Ditindak Tegas
perusakan cagar budaya yang terjadi di beberapa kota saat aksi demonstrasi yang terjadi di akhir bulan Agustus 2025 kemarin disorot.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Kawendra Lukistian, menyampaikan kekecewaan mendalam atas tindakan perusakan cagar budaya yang terjadi di beberapa kota.
Gekrafs adalah sebuah organisasi masyarakat yang mewadahi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dengan tujuan membangun ekosistem yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Menurut Kawendra, kerusakan ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga mengancam nilai sejarah, identitas, serta jati diri bangsa yang telah diwariskan oleh para leluhur.
"Cagar budaya bukan sekadar bangunan atau situs tua, melainkan saksi bisu perjalanan panjang bangsa Indonesia. Perusakan ini adalah tamparan keras bagi kita semua karena sama saja dengan merusak ingatan kolektif dan akar peradaban kita," kata Kawendra melalui keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
Dirinya menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, pelaku industri kreatif, akademisi, komunitas budaya, hingga generasi muda.
Semua pihaknya, menurutnya, harus bersinergi menjaga serta melestarikan warisan budaya agar tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
"Kita harus lebih aktif melalui edukasi, pengawasan, dan partisipasi publik. Menjaga cagar budaya adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya beban pemerintah," ujarnya.
Selain itu, Kawendra mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku perusakan.
Dirinya menilai langkah hukum yang transparan dan konsisten akan memberikan efek jera serta menjadi bukti nyata komitmen bangsa dalam menjaga warisan budaya.
"Tidak boleh ada toleransi terhadap siapa pun yang merusak cagar budaya. Penegakan hukum harus jelas dan tegas, sebab perlindungan budaya bukan hanya soal masa lalu, melainkan juga fondasi bagi pembangunan ekonomi kreatif yang berbasis kearifan lokal," katanya.
Kawendra berharap momentum ini menjadi pengingat kolektif bahwa menjaga cagar budaya berarti memperkuat identitas, persatuan, dan daya saing bangsa di tengah arus globalisasi.
Diketahui, beberapa bangunan cagar budaya di Indonesia mengalami kerusakan serius akibat aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025.
Berikut adalah contoh kasus yang paling menonjol:
1. Gedung Negara Grahadi – Surabaya

- Status: Cagar budaya dan rumah dinas Gubernur Jawa Timur
- Kerusakan: Terbakar hebat akibat lemparan bom molotov dan kembang api oleh massa aksi pada malam 30 Agustus 2025
- Sejarah: Dibangun tahun 1795 oleh Residen Belanda Dirk van Hogendorp, bergaya arsitektur kolonial Oud Holland dan Empire Style
- Dampak: Bagian barat gedung, termasuk ruang kerja Wakil Gubernur dan biro protokol, hangus terbakar. Peristiwa ini dianggap sebagai kehilangan besar dalam sejarah arsitektur dan pemerintahan Jawa Timur
2. Balai Kota Bogor – Jawa Barat

- Status: Bangunan cagar budaya tingkat kota
- Kerusakan: Tembok dicoret dan dirusak oleh massa aksi dari aliansi GMNI saat demonstrasi pada 21 Agustus 2025
- Tindakan: Pemkot Bogor berencana menempuh jalur hukum karena vandalisme terhadap bangunan bersejarah ini dianggap sebagai pelanggaran pidana
3. Museum Bagawanta Bhari – Kediri

- Status: Museum milik Pemkab Kediri, berdiri sejak 1985
- Kerusakan: Sejumlah artefak rusak dan hilang, termasuk kepala patung Ganesha, kain batik, dan buku-buku lama
- Tindakan: Kementerian Kebudayaan mengecam keras insiden ini dan meminta pelaku mengembalikan koleksi yang diambil
Kementerian Kebudayaan menyatakan bahwa aksi anarkis yang merusak cagar budaya adalah kerugian besar bagi bangsa, karena bangunan dan artefak tersebut merupakan warisan sejarah yang tak tergantikan.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
---|
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
---|
Tetap Kritis Suarakan Perjuangan Rakyat, Erick Yusuf Sebut Unjuk Rasa Harus Damai, Tanpa Kekerasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.