Senin, 6 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

5 Poin Pesan Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Pemerintah Dengar Aspirasi Rakyat

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menulis pesan sehari setelah rumahnya di Tangerang Selatan dijarah massa.

Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
RUMAHNYA DIJARAH - Foto Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Sehari setelah rumahnya di Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Banten, dijarah pada Minggu (31/8/2025), Sri Mulyani menuliskan pesan. 

Di kesempatan yang sama, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman sang Menkeu.

Terlihat ada mobil Pusinafis Bareskrim Polri berwarna oranye.

"Iya, (polisi) olah TKP," kata seorang personel TNI, Senin sore.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan polisi saat ini telah melakukan inventarisasi terkait aksi penjarahan yang dilakukan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) terhadap rumah pejabat negara dan anggota DPR RI.

"Telah dilakukan inventarisasi oleh polda-polda dan kemudian konsolidasi," ungkap Trunoyudo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Trunoyudo belum menerangkan lebih detail terkait kelompok aksi penjarahan tersebut.

Menurutnya, personel di lapangan masih terus melakukan pendataan dan pencatatan.

"Tentunya secara perkembangan nanti kita lihat dari hasil perkembangannya. Itu dulu bisa kami jawab sementara ini," lanjut dia.

Sebelumnya, rumah Sri Mulyani dijarah dan dirusak orang tak dikenal pada Minggu dini hari.

Selain Sri Mulyani, penjarahan lebih dulu terjadi di rumah anggota DPR nonaktif, Ahmad Sahroni, yang berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).

Massa merusak sejumlah mobil mewah hingga menjarah barang-barang berharga di rumah Sahroni dari mulai jam tangan Richard Mile, tas-tas branded, hingga patung Iron Man.

Aksi penjarahan dan pengrusakan turut terjadi di rumah anggota DPR nonaktif lainnya, Eko Patrio di Kuningan, Jakarta Selatan, serta Uya Kuya di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu.

Rumah anggota DPR nonaktif, Nafa Urbach, turut menjadi korban penjarahan.

Amarah massa dipicu isu tunjangan rumah DPR yang dianggap menyakiti hati rakyat di tengah krisis, ditambah video Eko yang berjoget dan viral di media sosial.

Aksi tersebut dianggap tidak sensitif dengan penderitaan masyarakat, hingga memantik kemarahan warga.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nitis Hawaroh/Ibriza Fasti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved