Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
5 Poin Pesan Sri Mulyani usai Rumahnya Dijarah: Pemerintah Dengar Aspirasi Rakyat
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menulis pesan sehari setelah rumahnya di Tangerang Selatan dijarah massa.
TRIBUNNEWS.com - Sehari setelah rumah pribadinya di kawasan Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, Banten, dijarah dan dirusak pada Minggu (31/8/2025), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menuliskan pesan.
Pesan itu disampaikan Sri Mulyani lewat unggahan di Instagramnya, @smindrawati, Senin (1/9/2025).
Sri Mulyani mengatakan, 11 jam setelah rumahnya dijarah, ia menghadiri rapat di Istana Negara bersama jajaran Kabinet Merah Putih lainnya.
Rapat itu, ujarnya, dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Berikut lima poin pesan Sri Mulyani:
1. Rapat bahas soal situasi terkini
Dalam rapat itu, Sri Mulyani mengatakan ia bersama para pejabat Kabinet Merah Putih, serta Prabowo dan Gibran, membahas situasi sosial, politik, dan keamanan yang terjadi di Indonesia saat ini.
Baca juga: Sosok 7 Inisiator 17+8 Tuntutan Rakyat pada DPR dan Pemerintah yang Viral di Media Sosial
Ia menyebut semua pihak yang hadir berdiskusi mengenai langkah-langkah penting untuk mengembalikan keamanan, ketertiban, dan stabilitas nasional.
"Minggu sore, sebelas jam setelah kediaman pribadi saya dijarah dan dirusak, saya hadir di Istana Negara untuk agenda Rapat Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran," katanya, dikutip Tribunnews.com.
"Rapat membahas situasi sosial, politik, keamanan, dan aksi demo dua hari terakhir, dan langkah-langkah penting dan koordinatif untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban serta untuk mengembalikan stabilitas nasional," imbuh dia.
2. Pemerintah dengarkan aspirasi
Selanjutnya, Sri Mulyani menyebut pemerintah menghormati dan mendengarkan aspirasi, kritik, dan masukan dari rakyat.
Aspirasi dan kritik itu termasuk desakan melakukan perbaikan dan koreksi terhadap sistem pemerintahan.
"Pemerintah menghormati dan mendengar penyampaian aspirasi, kritik, dan masukan masyarakat untuk terus melakukan perbaikan dan koreksi dengan tetap menjaga semangat gotong-royong dan persatuan," urai Sri Mulyani.
Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi.
"Dalam sistem demokrasi, perbedaan pandangan, pendapat adalah sesuatu yang wajar," ucapnya.
3. Perlu pemerintah yang bersih
Sri Mulyani kemudian menyebut, untuk membangun Indonesia sesuai amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945, diperlukan proses yang kompleks, rumit, dan panjang.
Sumber: TribunSolo.com
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Mahasiswa Apresiasi Golkar Buka Ruang Dialog Dengar Aspirasi Rakyat Soal Tuntutan 17+8 |
---|
Gas Air Mata Kedaluwarsa & Polisi Brutal Disorot, Kapolri: Reformasi Jalan Terus |
---|
Tim Reformasi Polri Digeber Pekan Ini, Ini Alasan Prabowo Bergerak Cepat |
---|
Fraksi PAN DPR RI Bahas Tuntutan 17+8 Bersama Organisasi Perempuan dan Elemen Mahasiswa |
---|
Tetap Kritis Suarakan Perjuangan Rakyat, Erick Yusuf Sebut Unjuk Rasa Harus Damai, Tanpa Kekerasan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.